9. Altair kompor

282 30 0
                                    


"Woyy gue udah ga kuat, gue nyerah." Gilang mengangkat kedua tangan nya menyerah, nafas nya naik turun, ia baru lari 5 putaran tapi rasa nya seperti mau mati saja.

"Lemah lo!" Teriak Altair yang masih terus berlari

"Kayanya jantung gue udah pindah ke kanan" Juna memegangi dada nya ngos-ngosan

"Lo baru jantung, liat nih ginjal gue udah cenat-cenut gara-gara lari" Sahut Gilang ngos-ngosan

"Lo pikir hati pake cenat-cenut segala"

"Tapi sumpah Jun, gue beneran capek." Keluh Gilang

"Kita istirahat dulu yuk, gue juga ga kuat" Usul Juna yang sama ngos-ngosan nya

Gilang mengangguk mengiyakan, mereka berdua akhirnya memutuskan untuk duduk terlebih dahulu dipinggir lapangan sebelum melanjutkan lari.

Terkecuali Altair yang masih semangat berlari, Gilang dan Juna sampai heran kenapa Altair begitu bersemangat, bahkan Altair sudah mengelilingi lapangan sebanyak 8 kali, mereka saja baru lima.

"LEMAH KALEAN" Altair mengejek Juna dan Gilang

"Bacot!" Sahut Gilang

"Gila tuh anak, kaki nya terbuat dari apa ya" Juna Heran melihat Altair seperti tidak ada capek nya

"Lo kaya ga tau Altair aja, dia kan titisan setan" Jawab Gilang

"Apa hubungannya?"

"Dia pasti dibantu sama setan-setan didalem tubuh dia, makanya kuat."

Pletak

"Ga gitu juga konsep nya Lang" Juna menjitak kepala Gilang, membuat sang empu nya meringis.

Altair sudah menyelesaikan hukuman nya ia sudah mengelilingi lapangan sebanyak sepuluh kali, Altair menghampiri Gilang dan Juna yang berada dipinggir lapangan.

"Lo udah selesai?" Tanya Juna yang diangguki Altair

"Gue aja yang baru lari lima putaran jantung udah mau copot, kok lo kuat bisa kuat si?" Tanya Juna heran

"Iya lah! gue kan kuat, gagah perkasa, ga kaya kalian cowok-cowok lemah." Sahut Altair bangga, membuat mereka berdua memutar bola mata nya malas.

Mulai sombong nya

"ALTAIR, JUNA, GILANG, SIAPA YANG NYURUH KALIAN DUDUK-DUDUK!" Teriak Bu Susi begitu nyaring, membuat mereka bertiga tersentak kaget.

"Ibu kalau dateng bisa asalamualaikum dulu ga, kaget saya tuh" Altair mengusap dada nya

"Jantung gue udah mau copot ditambah dikagetin, bisa copot beneran kalau begini" Sahut Juna

"Besok gue harus cek jantung nih kayanya" Ucap Gilang yang juga sama kaget nya

"KALIAN KENAPA DISINI?!" Tanya Bu Susi galak "KENAPA TIDAK MENGERJAKAN HUKUMAN?"

"Mohon maaf lahir dan batin ya Bu sebelum nya, saya udah lari sesuai dengan apa yang ibu perintahkan" Ucap Altair

"Kecuali mereka berdua" Lanjut Altair melirik Juna dan Gilang

Bu Susi memincingkan mata nya "Jangan bohong kamu Altair"

"Ibu liat aja keringet saya udah se ember kalau diperes, sedangkan Juna sama Gilang mereka ga keringetan tuh"

Bu Susi memperhatikan penampilan Altair, seragam Altair sudah basah oleh keringat nya sendiri, berarti Altair tidak berbohong.

"Baiklah kali ini ibu percaya sama kamu" Bu Susi mengalihkan pandangannya pada Juna dan Gilang "Kenapa kalian ga lari?!" Tanya nya

"Kita udah lari Bu tadi, cuma istirahat sebentar" Jawab Juna yang diangguki Gilang

NaurAltair (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang