10. Tania

277 30 0
                                        

"LO KALO JALAN PAKE MATA!" Bentak seseorang tersebut, membuat Naura tersentak dan mendongkakan kepala nya terkejut.

"Maaf maaf aku ga sengaja" Naura berniat membersihkan baju seseorang yang ditabrak nya, namun tangan nya ditepis dengan kasar.

"Ga usah pegang-pegang gue! liat baju gue basah karena ulah lo!!" Bentak nya lagi

"Maaf aku--"

"Lo ga tau siapa gue disini hah?!"

Naura seketika menjadi pusat perhatian dikantin, banyak sekali pasang mata yang menyaksikan nya.

Adel yang melihat Naura dimarahi seperti itu langsung menghampiri nya.

"Gausah bentak-bentak gitu Tan, dia ga sengaja" Ucap Adel pada Tania, gadis yang tidak sengaja Naura tabrak.

"Lo ga liat baju gue basah karena ulah temen lo!" Tunjuk Tania pada Naura "Liat sepatu gue juga basah" Tania ngegas, emosi nya sudah tidak dibendung lagi.

"Gue tau, tapi kan temen gue udah minta maaf. dia juga ga sengaja lo ga usah ngegas!" Jawab Adel tak kalah ngegas

Naura menyentuh lengan Adel "Udah Del, ini salah aku"

"Aku minta maaf sekali lagi aku beneran ga sengaja" Ucap Naura pada Tania

Tania tersenyum sinis "Minta maaf aja ga cukup, gue mau lo sujud dikaki gue!"

Adel melotot tak terima "Apa maksud lo nyuruh Naura sujud dikaki lo!" Adel mendorong bahu Tania kasar

"Kok lo yang sewot, gue ga nyuruh lo." Balas Tania mendorong balik bahu Adel

"Lo pikir lo siapa nyuruh temen gue sujud dikaki lo hah!?" Tanya Adel ber api-api

"Gue Tania, primadona SMA Nusa bangsa. kenapa?" Jawab Tania dengan sombong nya "Lo nantangin gue!"

Adel berdecih "Muka udah kaya ondel-ondel pake bilang primadona, NGACA!" Adel menekan akhir Kalimat nya

"Adel udah" Naura menahan Adel  agar tidak melanjutkan pertengkaran nya dengan Tania, karna saat ini mereka benar-benar sudah menjadi pusat perhatian dikantin.

"Gue ga terima kalo lo ngelakuin itu Nau!" Kesal Adel

Naura menggeleng tidak apa-apa "Ini salah aku, jadi ga papa Del"

"See, temen lo aja ga keberatan, kenapa Lo yang sewot." Cetus Tania sambil bersedekap dada, membuat Adel ingin sekali menabok muka tebal nya yang dipolesi bedak entah berapa lapis.

"BURUAN!" Perintah Tania pada Naura

Naura mulai berjongkok, Adel hendak menahan nya namun ditahan oleh Naura. semua murid yang berada dikantin memperhatikan Naura yang hendak bersujud dikaki Tania, sedangkan Tania sendiri sudah tersenyum penuh kemenangan.

Adel memegang kedua bahu Naura "Nau lo ga harus kaya gini"

Namun Naura tidak menjawab dan semakin menundukan kepala untuk bersujud dikaki Tania.

"BANGUN NAURA" Teriakan dari seseorang membuat Naura langsung mendongkakan kepala nya melihat seseorang itu, begitu juga dengan semua orang yang berada dikantin.

"Bangun, siapa yang nyuruh lo kaya gitu?"

"Altair" Gumam Naura

Altair membantu Naura untuk berdiri "Lo ga papa?" Tanya nya khawatir

Semua orang terkejut melihat kehadiran Altair dan teman-teman nya terlebih lagi saat Altair membantu Naura, tampak jelas diwajah Altair kalau ia mengkhawatirkan Naura.

Naura menggeleng "Aku ga papa"

"Al, lo ngapain bantuin dia?" Tanya Tania kesal, padahal sedikit lagi Naura sujud dikaki nya.

NaurAltair (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang