Kalian pasti tau kan bagaimana cara menghargai karya orang lain??
Kalau tau,yuk klik dulu bintangnya.
Udah?
Makasih
.
.
.
.
.
.
.
.
."Tidak semua hal yang ada dalam dirimu kamu ceritakan kepada orang lain.Meski orang itu adalah sahabatmu sendiri.Bukannya tidak percaya dengannya.Hanya saja,suatu saat hal itu akan menjadi bumerang untuk keselamatan dirimu sendiri."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy Reading.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Hari ini adalah hari Senin. Hari yang paling tidak disukai oleh semua murid dimanapun itu. Benar kan?. Entahlah mengapa semua murid membenci hari Senin. Seharusnya mereka rindu dengan sekolah setelah libur sehari. Tapi masuk akal juga jika mereka benci hari Senin. Yaitu karena ada upacara bendera. Begitupun yang di rasakan Vernon dan kawan-kawan.
Mereka lebih memilih nongkrong di warung belakang sekolah. Tempat itu adalah markas bagi anak-anak yang suka bolos seperti Vernon. Jangan salah, Vernon termasuk pentolan di SMA Darmawangsa. Hari ini Pak Samsul, guru killer yang biasanya berkeliling mencari siswa siswi yang tidak mengikuti upacara sedang ada urusan. Maka dari itu Vernon tidak ikut upacara.
Nama warungnya adalah warung Ungu. Aneh kan namanya. Mau tau kenapa warung itu dinamakan warung ungu?. Alasannya sangat lucu,yaitu karena pemilik warung itu adalah janda muda beranak satu,namanya Mbak Jeni. Warna ungu adalah warna yang identik dengan janda, seperti itulah kata orang. Tak ada yang tau siapa orang pertama yang sudah menamai warung itu warung ungu.
"Mbak Jen, yuhuuu."
Mbak Jeni yang dipanggil seperti itu hanya tersenyum. Ia sudah biasa menerima godaan dari siswa-siswa atau orang-orang yang datang di warungnya. Jangan salah, meski Mbak Jeni ini Janda tapi ia sangat cantik. Karena kecantikannya itu, warungnya jadi ramai.
Vernon mendudukkan diri di bangku pojok. Pikirannya kalut, ia bingung dengan keadaannya sekarang. Ia masih saja memikirkan gadis itu. Tidak mungkin kan jika dirinya harus bercerita dengan teman-temannya tentang tragedi kemarin. Mau ditaruh mana mukanya nanti, bisa-bisa mereka malah menghindari dirinya.
"Woy lo kenapa sih diem diem bae" ujar Gara sambil menepuk pelan pundak Vernon.
Vernon berdecak. "Ganggu lo."
"Mikirin apa sih lo?mantan?".
Raka yang tadinya asik menggoda Mbak Jeni kini ia memilih bergabung dengan Gara dan Vernon.
"Emang Vernon punya mantan?."Dion berkata seperti itu bukan tanpa alasan. Ia tau betul siapa Vernon. Dari dulu memang tidak pernah berpacaran dengan perempuan manapun. Terkadang dia heran dengan sahabatnya itu.
Punya wajah tampan tapi tidak pernah punya mantan. Dulu ia pernah mengira Vernon adalah penyuka sesama. Namun itu semua tidak benar. Salahkan saja pikirannya yang selalu mengada-ada.
"Walaupun Vernon gak punya mantan, seenggaknya dia banyak yang suka. Bukan kayak lo" sahut Gara.
"Wahhh...parah lo. Muka gue gak burik-burik amat kok.Masih masuk standart orang ganteng" balas Dion.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ayyara [ON GOING]
Teen Fiction"Hidupku berubah drastis setelah peristiwa malam itu." -Ayyara Danastri- "Kalau emang lo nggak mau tanggung jawab, gue bisa gugurin anak ini. Lo nggak perlu repot-repot ngorbanin masa depan lo buat jadi seorang ayah" ujar Ayyara s...