BAB 34 - Maudy Jihandara.

20.6K 1.4K 68
                                    


KALIAN PASTI TAU GIMANA CARA MENGHARGAI AUTHOR.

YUK KLIK VOTE DAN COMMENT.

SPAM NEXT YA.

FOLLOW AKUN AUTHOR JUGA BIAR NGGAK KETINGGALAN KALO ADA CERITA BARU.

APA YANG ADA DI BENAK KALIAN SETELAH BACA JUDUL BAB INI?

GA KERASA YA BENTAR LAGI LEBARAN❤

SELAMAT MENJALANKAN PUASA❤

SELAMAT MENJALANKAN PUASA❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy Reading.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Suara bel di rumah Vernon berbunyi nyaring. Membangunkan Vernon yang sedang tertidur lelap di kamar. Matanya mengerjap menyesuaikan cahaya yang masuk. Ia bangun pelan-pelan agar Ayyara yang masih terlelap tidak terusik. Ia berjalan keluar dari kamar sambil berdecak malas. Mengganggu jatah tidurnya saja. Ia sampai belum mengenakan kaos, bahkan ia tidak sadar jika ia tidak mengenakan kaos.

Ceklek.

Pintu terbuka menampilkan Raka, Dion dan Naira.

"Akhhh...mata gue." Naira yang melihat Vernon telanjang dada menjerit histeris sambil menutup kedua matanya. Ia sampai menjatuhkan tas Ayyara dari genggamannya.

"Yaelah, cewek munafik banget ya, sok-sok an nggak mau lihat cowok telanjang dada" ucap Dion mencibir Naira.

"Bukan gitu, itu 'kan asetnya Ayyara, nggak boleh dilihat sembarangan" balas Naira tak mau kalah.

"Berisik, mau masuk nggak?" ucap Vernon datar. Dion dan Naira menghentikan perdebatan tidak penting mereka.

Vernon membuka lebar pintu rumahnya kemudian berjalan lebih dulu. Naira segera menyambar tas sekolah Ayyara yang tergeletak di lantai lalu masuk terlebih dahulu. Vernon mempersilahkan mereka duduk. Naira mengambil posisi duduk di atas sofa.

"Yang masuk terakhir harus tutup pintu" ucap Naira melihat Dion yang masuk paling akhir.

Dion mengelus dadanya dramatis. "Sabar, orang sabar disayang dedek gemoy".

Mereka bertiga duduk di atas sofa. Tak lama kemudian Vernon datang membawa nampan berisi minuman dan makanan ringan. Dion berdecak kagum, Vernon anak berandalan di sekolah ternyata bisa jadi babu di rumahnya sendiri.

"Tumben lo mau ambilin kita minuman, biasanya kalau kita main kesini lo suruh ambil sendiri, ya nggak, Ka?" cibir Dion sambil menyenggol lengan Raka. Raka hanya diam tak menyahuti ucapan Dion.

Ayyara [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang