BAB 61 - Baby Boy or Girl?.

14.7K 1.4K 207
                                    

HAI, AKU UPDATE LAGIIII,

BTW EPHEMERAL JARANG UPDATE, TAPI TENANG AJA.

BESOK-BESOK BAKAL DOUBLE UP KOK:)

HAYOO UDAH SIAP KETEMU ANAKNYA VERNON AYYARA BELUM?

JANGAN LUPA KLIK BINTANG UNTUK MENGHARGAI AUTHOR 😌🙏🥰

JANGAN LUPA FOLLOW AKUN AUTHOR 😌

TERUS SATU LAGI, RAMAIKAN KOMENTAR KALIAN DI SETIAP PARAGRAF TENTANG CERITA INI JANGAN KOMENTAR NEXT YAY ♥️🥰

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
H A P P Y R E A D I N G.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

H A P P Y R E A D I N G

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PRANG

Ayyara tidak sengaja menjatuhkan vas bunga di ruang tamu. Wanita itu merintih kesakitan merasakan perutnya yang rasanya susah sekali untuk dijabarkan. Ayyara bahkan terduduk di lantai sambil memegangi perutnya yang semakin lama rasanya semakin sakit. Wanita itu bahkan memegangi perut bagian bawahnya dengan kuat.

"ARGHH..."

"VERNON, BUNDA, PERUT AKU SAKIT" teriak Ayyara dari ruang tamu.

Ayyara menggigit bibir bawahnya dengan kuat, bahkan wanita itu kini mulai meneteskan air mata. Demi Tuhan Ayyara tidak bohong, rasanya sangat sakit sekali. Rasa sakitnya melebihi kontraksi sebelumnya, bahkan berkali-kali lipat.

"BUNDA, SAKIIITT" teriak Ayyara.

Vernon dan Bunda Rine yang mendengar teriakan Ayyara langsung berlari tergopoh-gopoh meninggalkan aktivitas masing-masing. Vernon berjongkok memeriksa keadaan istrinya, jangan lupakan wajah lelaki tampan itu yang dilanda kepanikan.

"Bunda, ini istri aku mau lahiran 'kah?, Aduh, gimana ini bunda?" Tanya Vernon frustasi.

Pasalnya lelaki itu tidak tega melihat Ayyara yang terus menangis kesakitan. "Sayang, bertahan, ya. Demi dedek bayi sama aku, ya."

"Kamu jangan panik, kamu siapin mobil cepetan. Kita bawa Ayyara ke rumah sakit" Vernon langsung saja mematuhi instruksi dari Bundanya. Lelaki itu berlari dengan kecepatan kilat, mengambil kunci mobil lalu menyiapkan tas yang berisikan perlengkapan bersalin untuk Ayyara yang sudah disiapkan dari jauh-jauh hari.

Bunda Rine berjongkok, wanita paruh baya itu mengusap peluh di kening menantunya dengan sapu tangan. "Jangan panik sayang, yakinkan diri kamu kalau semuanya bakal baik-baik aja."

Ayyara [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang