ANNYEONG✋🏻
HAPPY 1M READERS YA GUYS, MAKASIH BUAT KALIAN YANG UDAH DUKUNG AKU SELAMA INI 💜
JANGAN LUPA VOTE UNTUK MENGHARGAI AUTHOR 😌🙏🥰
JANGAN LUPA KOMENTAR SEBANYAK-BANYAKNYA MUMPUNG BELUM TAMAT HEHEHE:)
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
H A P P Y R E A D I N G.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Naira memandang pantulan dirinya di depan cermin besar yang ada di kamarnya. Wanita itu menggenggam dua buah alat tes kehamilan yang menunjukkan hasil negatif. Hari ini, tepat 10 bulan usia pernikahannya dengan Garel. Namun lagi dan lagi ia harus kecewa karena keinginannya untuk memiliki buah hati masih belum dikabulkan Tuhan.
"Nai, kamu ada di dalam?. Kok pintunya dikunci" teriak Garel dari luar kamar sambil mengetuk pintu.
Naira dengan segera menyembunyikan testpack itu di bawah bantal. Ia tidak mau Garel melihat itu dan kecewa, lagi.
"Maaf, tadi aku habis mandi hehe" balas Naira sambil tersenyum tipis.
Mereka berdua masuk ke dalam kamar lalu duduk di sofa. Naira hari ini sedang libur dan tidak ada jadwal praktek. Jika kalian lupa, Naira dulu kuliah mengambil jurusan kedokteran. Dan setelah lulus wanita itu langsung bekerja di salah satu rumah sakit yang kebetulan dekat dengan rumahnya.
"Hari ini ulang tahun pernikahan kita yang ke sepuluh bulan, Nai. Makasih kamu udah mau terima aku apa adanya" Garel tiba-tiba mengecup kening istrinya sambil menggumamkan kata-kata romantis.
Naira merasa kelu untuk sekedar berucap, ia ingin mengatakan sesuatu pada Garel namun takut. "Rel, maaf, ya."
"Maaf belum bisa kasih kamu anak, aku tau sejak awal kamu pengen banget punya anak. Tapi apa boleh buat, Tuhan belum kasih kita kepercayaan buat punya momongan" ujar Naira sambil menundukkan kepalanya.
"Bukan salah kamu, selama ini kita udah usaha. Mungkin belum waktu yang tepat" balas Garel. Meski dalam hatinya lelaki itu ingin sekali memiliki momongan dalam waktu dekat.
Terkadang ia iri melihat keluarga kecil Vernon dan Ayyara. Mereka berdua seakan memiliki kebahagiaan yang lengkap karena hadirnya Shea diantara mereka. Tetapi Garel berusaha menepis semua itu. Ia yakin jika waktunya sudah tepat, ia dan Naira pasti akan merasakannya juga. Hanya perlu bersabar meski dalam waktu yang belum diketahui.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ayyara [ON GOING]
Teen Fiction"Hidupku berubah drastis setelah peristiwa malam itu." -Ayyara Danastri- "Kalau emang lo nggak mau tanggung jawab, gue bisa gugurin anak ini. Lo nggak perlu repot-repot ngorbanin masa depan lo buat jadi seorang ayah" ujar Ayyara s...