KALIAN PASTI TAU KAN BAGAIMANA CARA MENGHARGAI KARYA ORANG LAIN?
KALO TAU YUK LUANGKAN WAKTU LIMA DETIK UNTUK MEMBERI VOTE DAN KOMENTAR PADA CERITA INI.
MOHON JANGAN DI SKIP BIAR KALIAN PAHAM DAN NGGAK BINGUNG SAMA ALUR CERITANYA.
SELAMAT MENJALANKAN IBADAH PUASA❤
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy Reading.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Ayyara memasuki kamar dengan langkah gontai. Badannya masih lemas. Padahal tadi ia sudah sarapan sekaligus merangkap makan siang di kantin. Tapi kenapa badannya terasa lemas. Apa mungkin ini salah satu efek dari kehamilannya.
"Kok belum ganti baju?,kan udah janji sama Dokter Shinta buat periksa kandungan hari ini" ucap Vernon sambil meletakkan tas sekolahnya di atas meja belajar.
"Badan gue lemes" Ayyara membaringkan tubuhnya di ranjang tanpa melepas seragam sekolahnya.
"Kok bisa, lo sakit?makanya ayo cepetan kita ke dokter." ucap Vernon memeriksa kening istrinya. Biasa saja tidak hangat. Tapi kenapa badannya lemas.
"Badan gue lemes banget, susah buat gerak" ucap Ayyara lirih.
"Terus gimana, apa perlu gue yang gantiin baju lo?" tawar Vernon. Ia sebenarnya juga tidak yakin jika benar-benar harus melakukan hal ini. Ia juga lelaki normal,hasratnya bisa muncul kapan saja. Apalagi saat melihat Ayyara.
"Enggak gitu juga, nanti yang ada lo malah mesum".
Vernon mendelik tajam. "Enak aja ngatain gue mesum".
Vernon mengambil handuk dan segera berjalan ke kamar mandi. Badannya sudah lengket dan terasa risih sejak tadi. "Mandinya jangan lama-lama".
"Iya''.
Ayyara membuka tas sekolahnya. Mengambil ponsel untuk menghilangkan rasa bosan sembari menunggu Vernon selesar mandi. Tak lama kemudian ia meletakkan kembali ponselnya. Tak ada hal yang menarik disana. Ayyara memejamkan matanya sejenak. Saat akan menyelam ke alam mimpi, tiba-tiba ada sesorang yang menepuk pipinya.
"Cepet banget mandinya" gumam Ayyara melihat Vernon yang berdiri di depannya. Vernon hanya menggunakan handuk yang melilit bagian pinggangnya.
"Katanya disuruh cepet,serba salah gue" guman Vernon.
Ayyara mengubah posisinya menjadi duduk menyamping. Ia meneguk ludah dengan kasar melihat pemandangan yang menguji imannya. Perut kotak-kotak Vernon terpampang jelas di depannya. Di tambah lagi terdapat tetesan-tetesan air yang menetes dari rambut Vernon yang basah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ayyara [ON GOING]
Teen Fiction"Hidupku berubah drastis setelah peristiwa malam itu." -Ayyara Danastri- "Kalau emang lo nggak mau tanggung jawab, gue bisa gugurin anak ini. Lo nggak perlu repot-repot ngorbanin masa depan lo buat jadi seorang ayah" ujar Ayyara s...