BAB 44 - Salah Paham.

13.3K 1.4K 251
                                    


HAII AKHIRNYA UDAH 500 VOTE LEBIH, JADI AKU UP DEH.

ADA YANG KANGEN AYYARA VERNON TIDAK?

JANGAN LUPA PENCET BINTANG UNTUK MENGHARGAI AKU:)

SYARAT UPDATE CEPET ;

⚠️ HARUS KOMENTAR TENTANG CERITA INI SELAIN KATA NEXT, LANJUT, GARIS BAWAHI SELAIN YA.

⚠️ HARUS 600 VOTE, KALO UDAH MENCAPAI TARGET BARU AKU UP, NTAR KABARIN YAY.

⚠️ FOLLOW AKUN AUTHOR JUGA

⚠️ FOLLOW AKUN AUTHOR JUGA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.
.
.
H A P P Y R E A D I N G
.
.
.
.
.
.
.

Hari sudah berganti malam. Tenda-tenda sudah berjajar rapi dengan pencahayaan lampu di masing-masing depan tenda. Kegiatan hari ini tinggal satu, yaitu games di malam hari. Semua siswa-siswi sudah diberi waktu untuk makan, istirahat dan menjalankan kewajiban sholat bagi yang muslim.

Memang pada hari pertama camping, kegiatannya tidak terlalu padat. Biasanya kegiatan yang sangat padat dan berat dilakukan di hari kedua. Dan hari ketiga, digunakan untuk membersihkan tempat mereka camping dan sisa-sisa sampah mereka agar lingkungan kembali asri.

Semua murid duduk melingkar mengitari api unggun di tengah-tengah mereka. Ayyara mendudukkan dirinya di samping Vernon, Ayyara merasa ada yang aneh dengan suaminya. Vernon sama sekali tidak melirik ke arahnya barang sedikitpun. Tatapan matanya tajam mengarah ke depan, rahangnya mengeras seperti orang yang sedang menahan amarah.

Ayyara juga tidak tau jika diam-diam Vernon mengepalkan tangannya di saku jaketnya. ''Kamu tadi udah makan?'' tanya Ayyara berusaha mencairkan suasana.

Vernon masih diam di posisinya. ''Kamu kenapa?, Aku ada buat salah sama kamu?'' tanya Ayyara lagi.

Vernon masih belum mau menjawab. Ayyara hanya bisa menghela napas panjang, pikirannya berkecamuk memikirkan hal yang membuat Vernon mendiaminya. Pikirannya tertuju pada Gara, apa jangan-jangan Vernon melihatnya dengan Gara?.

Ayyara harus menjelaskan yang sebenarnya nanti. Ia tidak mau Vernon salah paham dan mendiaminya semakin lama.

Lamunannya buyar saat suara Bu Ria menginterupsi semua murid agar duduk dengan rapi. ''Malam ini acaranya hanya bermain atau sekedar menyanyi, bagi siapa yang ingin menyanyi silahkan maju ke depan'' ucap Bu Ria meminta persetujuan muridnya.

Suara riuh dan tepuk tangan dari siswa-siswi menandakan bahwa mereka menyetujui ucapan Bu Ria. ''Ayo, adakah yang mau menyanyi, buat orang spesial misalnya, pacar gitu?'' goda Bu Ria.

Ayyara [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang