BAB 69 - Pelajaran Pertama.

8K 988 69
                                    

HAII, MAKASIH UDAH MENUNGGU CERITA INI

AKU JUGA MAU MINTA MAAF KALO UPDATENYA LAMA, KARENA LAGI SIBUK BANGET HEHE🙏🏻🥰

JANGAN LUPA KLIK VOTE UNTUK MENGHARGAI AUTHOR 😌🙏

JANGAN LUPA KOMENTAR DI SETIAP PARAGRAF TENTANG CERITA INI 🥰♥️

TANDAI JIKA ADA TYPO YA!

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
H A P P Y R E A D I N G.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

H A P P Y R E A D I N G

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Suara riuh dan bisik-bisik heboh dari kalangan mahasiswa-mahasiswi di kantin fakultas terdengar sangat mengganggu. Mereka semua memandangi ponsel masing-masing dengan tatapan terkejut. Pagi ini, satu kampus digemparkan dengan artikel yang memuat salah satu mahasiswi di kampus mereka.

"Ini beneran Alika? Dia anaknya koruptor?" Ujar Dista, salah satu teman Alika.

"Astaga, gue temenan sama dia bertahun-tahun baru tau kalau dia anaknya koruptor. Dan juga, Alika itu pelacur?" Timpal Via sambil menutup mulutnya.

Mereka berdua, atau lebih tepatnya Dista dan Via adalah teman satu geng Alika. Ketiganya terkenal di kalangan mahasiswa lainnya, bahkan anak dari konglomerat.

Suara bising semakin menjadi, kala si pelaku yang digosipkan datang dengan napas terengah-engah menuju kantin. Alika menendang kursi yang ada disana untuk melampiaskan amarahnya. "Siapa yang udah berani sebarin berita bohong itu?, Ngaku!" hardik Alika.

"Berita bohong?. Ini beneran Lo, Al. Ini ada foto Lo waktu sama om-om di hotel" sahut Andri.

Alika melempar gelas minuman yang ada di meja depannya, gadis itu mengambil serpihan kaca itu lalu menodongkannya ke arah Andri, lelaki yang menambah panas suasana. "Sekali lagi Lo ngomong gitu, serpihan kaca ini bakal gue tancepin di muka Lo" sarkas Alika.

Semua orang memandang Alika dengan tatapan hina, seolah gadis itu adalah hal paling menjijikkan di dunia. "Kalian ngaku atau gue bakal lapor polisi atas tuduhan pencemaran nama baik!?" Ujar Alika lantang.

Hampir limat menit tidak ada satupun yang bereaksi atau menanggapi pertanyaan Alika. Membuat gadis itu semakin geram dibuatnya. Dengan langkah lebar Alika menghampiri kedua sahabatnya yang hanya terdiam menyaksikan dirinya.

BRAK

Alika menggebrak meja yang ditempati oleh Dista dan Via, "Lo berdua pasti yang nyebarin kan?" Ujar Alika murka sambil menunjuk wajah Dista dan Via secara bergantian seperti orang yang tak punya sopan santun.

Ayyara [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang