BAB 57 - Berdamai.

11.2K 1.1K 125
                                    


HAI, JANGAN LUPA VOTE UNTUK MENGHARGAI AUTHOR 😌

SYARAT NEXT CEPET:

⚠️FOLLOW AKUN AKU BIAR TAU INFO² YA

⚠️ VOTE 700 KE ATAS

⚠️KOMENTAR DI SETIAP PARAGRAF TENTANG CERITA INI JANGAN KOMENTAR NEXT YAY KARENA KALO UDAH TARGET AKU PASTI NEXT KOK

⚠️KOMENTAR DI SETIAP PARAGRAF TENTANG CERITA INI JANGAN KOMENTAR NEXT YAY KARENA KALO UDAH TARGET AKU PASTI NEXT KOK

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
H A P P Y R E A D I N G.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.


Ayyara mengerjapkan matanya saat sinar mentari masuk melalui celah-celah kamarnya. Tangannya meraba-raba kasur sebelahnya, kosong. Itu artinya Vernon sudah pulang, Ayyara mengulas senyum tipis saat mengingat peristiwa semalam. Meskipun hanya sekejap, tetapi itu sudah cukup membuatnya bahagia.

Ayyara berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Tidak butuh waktu lama untuk mandi, kini Ayyara sudah siap dengan pakaian santainya. Semenjak perutnya membesar, Ayyara sudah jarang memakai celana ketat karena itu tidak baik untuk perutnya. Wanita itu berjalan ke arah pintu kamar, berniat membuka pintu. Namun sebelum tangannya menggapai gagang pintu, pintu tersebut sudah terbuka dulu.

Di ambang pintu, berdirilah sosok Leon dengan tampang datar andalannya. Ayyara membuang muka berusaha menghindari tatapan Ayahnya. "Ayyara, Ayah minta maaf" ucap Leon secara tiba-tiba, Leon juga memeluk tubuh anak semata wayangnya itu.

Ayyara membeku, wanita itu tidak tau harus bereaksi seperti apa. Seharusnya ia senang karena apa yang diimpikan selama ini bisa terkabul. Ayahnya sudah meminta maaf padanya, namun entah mengapa Ayyara seperti sudah tidak peduli.

"Aku udah maafin Ayah dari lama" ucap Ayyara karena perempuan itu bingung harus mengatakan apa.

Leon menghela napas lirih, lelaki paruh baya itu melepas pelukannya. "Ayah tau kalau kamu sangat kecewa sama Ayah, tapi tolong beri Ayah kesempatan satu kali lagi untuk menjadi Ayah yang baik buat kamu."

"Apa Ayah harus sujud di kaki kamu dulu supaya kamu mau memaafkan Ayah?" Ayyara menggelengkan kepalanya.

"Kenapa Ayah tiba-tiba berubah?."

"Ayah sudah menemui Clarine, Ayah juga meminta maaf karena semua yang terjadi tempo hari. Ayah berjanji akan melupakan semua yang pernah terjadi di masa lalu" jujur Leon.

"Dan Ayah akan berusaha berubah untuk kamu dan Mama Karin, kamu bisa pegang janji Ayah" ujar Leon.

Semalam Leon memang menemui Clarine untuk menyelesaikan semua masalah mereka di masa lalu. Leon juga meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada Clarine dan James terhadap perbuatannya tempo hari. Leon selalu merenung dan berpikir tentang kesalahannya. Ia hanya ingin hidup tenang tanpa dihantui bayang-bayang masa lalu.

Ayyara [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang