BAB 7 - Kemungkinan Buruk.

21.6K 1.8K 85
                                    


Kalian pasti tau kan bagaimana cara menghargai karya orang lain??

Kalau tau,yuk klik dulu bintangnya.

Udah?

Makasih.

Boleh komen sepuas kalian:)


***

"Jangan berpikir hanya kamu yang memiliki beban hidup paling berat.Karena semua manusia di dunia ini,memiliki porsi beban hidup masing-masing."

***
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Happy Reading.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Suara gaduh mendominasi kamar bernuansa biru ini.Disinilah anggota berandal sekolah berada.Di rumah ketua mereka,siapa lagi jika bukan Vernon.Setelah pulang dari sekolah tadi mereka memutuskan untuk mampir dulu di rumah Vernon.Sebenarnya tujuan mereka kesini adalah menumpang makan gratis.

Biasalah anak-anak pada gak mau modal.Tapi mau enaknya aja.

Kondisi kamar Vernon sekarang jauh dari kata baik-baik saja.Bayangkan saja,banyak bungkus snack berserakan dimana-mana.Kulit kacang bertebaran disana-sini.Selimut,guling,dan bantalnya pun sudah berpencar entah kemana.Jangan lupakan dengan seprai yang acak-acakan.

Vernon duduk di sofa sambil memijit pelipisnya.Berbeda dengan Gara dan Raka yang asik bermain playstation. Dan untuk Dion,dia sendiri sedang rebahan di kasur Vernon yang sudah tak terbentuk.

"Lo pada gak mau pulang?" tanya Vernon memecah keheningan.

Ketiga sahabatnya menoleh ke arah dirinya. "Lo ngusir kita?".

Vernon mennggidikkan bahunya acuh.Ia lebih memilih bermain dengan ponselnya agar rasa bosannya hilang.Tiba-tiba suara Raka memecah konsentrasinya saat bermain ponsel.

''Lusa gue gak masuk sekolah deh,kayaknya" ujar Raka.

Dion mengerutkan keningnya. "Kenapa?lo mau bolos ya?".

Raka melempar kulit kacang ke arah Dion.Enak saja dirinya dikira bolos.

"Lusa gue mau pergi,ke acara nikahan sepupu gue."

Gara nampak terkejut dengan perkataan Raka. "Bukannya sepupu lo itu cuma satu,Amanda doang kan?".

Raka mengangguk malas. "Iya Amanda,siapa lagi emang."

"Bukannya Amanda masih sekolah,sama kayak kita Ka?" tanya Gara.

Vernon kembali melanjutkan kegiatannya,bermain ponsel.Menurutnya obrolan dengan temannya tidak penting.

"Dia hamil."

Vernon yang tadinya asik dengan dunianya sendiri,kini menatap ke arah Raka dengan tatapan yang sulit diartikan.Vernon jadi teringat dengan gadis itu.Ohh... mungkin lebih tepatnya ia sudah bukan gadis lagi semenjak malam itu.

Ayyara [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang