"Menurutmu,apa aku bisa merubah takdir hidupku sendiri?"..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Nggak, ini nggak mungkin" ucap seorang gadis yang terduduk di lantai kamarnya.
"Kenapa gue bodoh banget, gue harus apa sekarang?."
Gadis itu terisak dengan tangan yang memeluk kedua kakinya sendiri. Ia menggigit bibirnya agar isakannya tak terdengar orang lain. Keadaannya kacau sekarang. Rambut acak-acakkan, mata sembab, dan jangan lupakan kantung matanya yang menghitam. Entahlah rasanya ia ingin mati sekarang juga.
"Gue hiks bodoh,ini pasti gue mimpi kan?!."
"Gue nggak mau kayak gini."
"Hiks-hiks nggak mungkin."
Malam yang sunyi menjadi saksi betapa hancurnya gadis itu sekarang.
Masa depan yang sudah tertata rapi dan indah,kini harus sirna dalam sekejap.
Karena kesalahannya di malam itu. Andaikan ia bisa merubah takdir, maka ia tak mau berada dalam posisi sekarang ini. Namun semua itu hanyalah angan semu.
"Mama sama ayah pasti malu punya anak kayak gue" ujar gadis itu dengan suara parau.
"Apa masa depan gue akan hancur setelah ini ?."
****
Suara dentuman musik menggema di semua sudut. Seorang lelaki menghisap rokoknya untuk menyalurkan beban hidupnya.
"Lo kenapa jadi aneh sih belakangan ini?.''
Lelaki itu menaruh rokoknya yang tinggal setengah.
"Biasa aja."
"Iya bro lo aneh semenjak kita habis pulang dari tawuran waktu itu" tanya lelaki berambut gondrong.
"Waktu kita tawuran lo kemana?nggak ikut bantuin malah ilang-ilangan."
"Iya kita panik waktu lo nggak ada di lokasi bro."
"Gue kira lo dijadiin tawanan sama mereka."
"Jangan bahas itu lagi" ucap lelaki tadi penuh penekanan
****
Kira-kira Ayyara kenapa ya?Siapa sih cowok tadi?
Hai,gimana prolognya?
Vote dulu kalau masih mau lanjut.
See you.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ayyara [ON GOING]
Teen Fiction"Hidupku berubah drastis setelah peristiwa malam itu." -Ayyara Danastri- "Kalau emang lo nggak mau tanggung jawab, gue bisa gugurin anak ini. Lo nggak perlu repot-repot ngorbanin masa depan lo buat jadi seorang ayah" ujar Ayyara s...