BAB 17 - Perkara Cincin.

25.6K 1.8K 18
                                    

Kalian pasti tau kan bagaimana cara menghargai karya orang lain.

Kalau tau yuk klik dulu bintangnya.

Siapa yang udah?

Makasih yaa,,,

Part sebelumnya banyak banget yang vote ga nyangka aku hiks..

Mon maap author lebay.

Maaf  ya update nya telat karena sibuk sama tugas,

Tapi ini masih jumat kan? janji aku berarti lunas dong.

"Sampai kapan aku harus hidup dalam kebohongan".
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy Reading.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Ayyara akhirnya mengalah dan memasukkan uang itu ke dalam sakunya.Daripada ia merusak suasana hati Vernon,lebih baik ia mengalah.

"Simpan aja uang dari Mama Karin,mulai sekarang semua kebutuhan lo pakai uang gue" ucap Vernon.

"Iya".

"Gue duluan ya" Vernon mengangguk sebelum menyalakan motornya.

"Gue ikutin lo dari belakang,buruan jalan" Ayyara mengerucutkan bibirnya.Sama aja bohong kan jika Vernon tetap membututinya dari belakang.

"Jangan bantah",seketika Ayyara mengatupkan bibirnya.Baru saja ia akan melayangkan sebuah kalimat protes untuk suami tengilnya itu,namun sudah di dahului Vernon.

Ayyara berjalan sambil berdecak pelan.Dosa tidak sih,membantah ucapan suami?.Sebenarnya mulutnya sudah gatal sekali ingin mengeluarkan kata-kata mutiara untuk suaminya itu.Namun ia masih takut karma.

Gerbang sekolah masih terbuka lebar.Banyak siswa-siswi yang berlalu lalang masuk ke dalam area sekolah.Vernon sudah memarkirkan motornya di area parkiran khusus siswa.Sebelum meninggalkan parkiran ia menatap datar Ayyara yang berjalan sambil memilin ujung rok abu-abunya.

"Heh,lo kemana aja kemarin?" Ayyara menoleh merasakan pundaknya ditepuk oleh seseorang.

"Bikin gue kaget aja lo,Nai",Naira menampilkan cengiran khasnya.

"Lo kemana kemarin,mana ijin dua hari nggak masuk".

Ini hal yang paling ia takutkan.Naira akan menanyakan ada hal apa yang membuatnya sampai ijin dua hari berturu-turut.Padahal Ayyara itu jarang sekali tidak masuk sekolah.Ia takut membohongi Naira untuk yang kesekian kalinya.Ia takut suatu saat kebohongannya terungkap dan akan menyakiti Naira.

"Kenapa bengong?" Naira menjentikkan jarinya di depan wajah Ayyara.

"Eunghh...anu,kemarin gue ada acara di rumah tante gue" Ayyara menggigit bibir bawahnya gugup.

Semoga saja Naira percaya dengan apa yang ia katakan.

"Acara apa?tumben banget lo mau ikut acara-acara begituan" Naira tau jika Ayyara itu tidak suka pergi ke suatu acara tertentu.

Ayyara [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang