BAB 35 - Berteman.

16.8K 1.5K 102
                                    


BTW GAADA YANG MAU UCAPIN HAPPY BIRTHDAY BUAT AUTHOR?

KALAU PART INI TEMBUS 150 VOTE DAN 200 KOMEN, AKU JANJI BAKAL NEXT SECEPATNYA.

KOMEN APA AJA,RAMEIN TIAP PARAGRAF!!

KALO UDAH TEMBUS, KABARIN YA.

KENAPA VOTE PART KEMAREN MENURUN?AYOO DONG VOTE😢

KENAPA VOTE PART KEMAREN MENURUN?AYOO DONG VOTE😢

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy Reading.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Pelan-pelan makannya, sampai belepotan gini" ucap Vernon sembari mengusap noda saus yang menempel di sudut bibir Ayyara dengan ibu jarinya.

Mereka sekarang berada di kantin untuk mengisi perut yang keroncongan sehabis bertempur dengan berbagai mata pelajaran. Ada Vernon, Ayyara, Naira, Raka, Dion dan Gara. Entah ada angin apa Gara tiba-tiba mau diajak gabung.

Kabar tentang pembullyan Ayyara sudah sedikit mereda karena tertimbun berita tentang murid baru. Untunglah, Ayyara bersyukur akan hal itu. Dan semenjak itu pula, Ayyara dan Vernon semakin memperlihatkan kedekatan mereka secara terang-terangan. Luka lebam di pipinya masih terlihat, namun sudah tidak sejelas kemarin.

"Bucin sekali ya, anda, inget ada jomblo bertebaran" ucap Dion sambil melempar plastik bekas kerupuk ke arah Vernon.

"Makanya cari pacar sana!" balas Vernon.

"Ra, lo kalau punya temen yang cantik kenalin sama gue dong" Dion memang playboy. Kontak di handphone nya saja sudah seperti asrama putri. Mereka semua pada digantung kayak jemuran, tapi anehnya mereka mau-mau aja digantungin sama Dion.

"Noh, temen gue jomblo" Naira mendelik sebal saat Ayyara menunjuk dirinya. Sialan memang. Ia juga tidak mau memiliki pacar seperti Dion. Amit-amit. Mending ia terima tawaran Garel saja. Eh?! kok Garel sih, Naira 'kan lagi ngambek sama Garel ceritanya.

"Enak aja lo" ucap Naira nyolot.

Ayyara terkekeh geli. Ia menyuapkan satu sendok siomay ke dalam mulut Vernon. Lama-lama mereka bucin ya!. Makan satu piring berdua, emang ya pacaran setelah menikah itu enak. Mereka terus berbincang kecuali Gara. Lelaki itu sedari tadi hanya diam seperti pajangan. Gara lebih memilih bermain ponsel daripada ikut nimbrung obrolan teman-temannya.

Raka menyadari hal itu. Namun, ia mendiamkannya. Ia hanya mengamati gerak-gerik Gara yang aneh sekali.

"Gue jadi pengen nikah muda" ujar Naira sambil senyum-senyum sendiri membayangkan rasanya menikah muda. Ia belum tau saja bagaimana, ia pikir enak nikah muda.

Ayyara [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang