BAB 63 - Suka dan Duka Mengurus Bayi.

11.8K 1.2K 171
                                    

HAII SEMUA,

SIAPA YANG UDAH KANGEN SAMA SHEA, VERNON, AYYARA?

EH IYA, AKU MAU BILANG KALO CERITA EPHEMERAL BELUMM UPDATE KARENA AKU TIDAK ADA IDE, JADI FOKUS KE AYYARA DULU😞

TAPI TENANG AJA, HABIS ITU BAKAL DOUBLE UP KOK

JANGAN LUPA KLIK BINTANG UNTUK MENGHARGAI AUTHOR 😌🙏

JANGAN LUPA TEMBUSIN 700 VOTE SUPAYA NEXT CEPET 😲

JANGAN LUPA FOLLOW AKUN AUTHOR 😌🙏🥰

JANGAN LUPA KOMENTAR DI SETIAP PARAGRAF TENTANG CERITA INI JANGAN KOMENTAR NEXT 🥰

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

H A P P Y R E A D I N G.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Hari ini adalah hari Minggu, seperti kebanyakan orang pada umumnya, Vernon dan Ayyara akan memanfaatkan hari libur untuk dirumah saja menikmati waktu bersama. Vernon sudah mulai kembali masuk ke kantor semenjak Shea berusia 3 Minggu, lelaki itu bahkan mempekerjakan asisten rumah tangga untuk membantu sang istri agar tidak kelelahan mengurus rumah dan mengurus Shea. Waktu berjalan begitu cepat, tak terasa jika usia Shea sekarang sudah genap empat bulan.

Awalnya Vernon juga ingin mencari baby sitter, namun Ayyara menentang keras keputusan Vernon yang itu. Wanita itu berkata jika Shea tidak boleh diasuh oleh orang lain, Ayyara tidak ingin melewatkan perkembangan Shea.

"Bibi, tadi sarapannya udah jadi?" Seperti biasa, Ayyara langsung turun ke dapur setelah selesai memandikan Shea. Bayi kecil itu sedang digendong oleh Ayahnya di teras rumah.

"Sudah, Nyonya. Sudah siap semuanya" ujar Bi Hanum, wanita yang mungkin berusia 50 tahunan itu sudah satu Minggu bekerja di rumah baru Ayyara dan Vernon.

"Bibi, jangan panggil Nyonya, ah. Panggil Ayyara aja" Ayyara sudah berulang kali menegur Bi Hanum agar tidak memanggilnya dengan embel-embel 'Nyonya'. Dari kecil ia selalu diajarkan untuk selalu sopan kepada yang lebih tua, jadi Ayyara merasa tak enak jika dipanggil seperti itu oleh orang yang lebih tua.

Bu Hanum menunduk, "Nyonya 'kan majikan saya, nggak enak kalau dipanggil nama" jawab Bi Hanum sopan.

Ayyara menghela napas, "yaudah, deh, terserah Bibi aja, yang penting bibi nyaman."

"Yaudah kalau gitu bibi pamit mau ke belakang, ya, Nyonya. Mau ngurusin cucian" pamit Bu Hanum dan dibalas anggukan oleh Ayyara.

Ayyara mengambil piring di rak lalu menuangkannya nasi dan lauk pauk yang sudah disiapkan oleh Bi Hanum. Wanita itu membawa satu gelas air juga beserta piring nasi tadi dalam satu nampan.

Ayyara tersenyum hangat saat melihat Vernon yang asik mengajak berbicara Shea, padahal bayi itu belum mengerti apa-apa. Ayyara meletakkan nampan tadi di meja, lantas menghampiri suaminya.

"Asik banget kalian, Bunda ketinggalan apa, nih?" Goda Ayyara.

Vernon lantas membalikkan badannya, "eh, Bunda. Sini Bunda kita main, yuk" jawab Vernon sambil menggerak-gerakkan tangan Shea. Bayi kecil itu tertawa seolah-olah mengerti kemana arah pembicaraan itu.

Ayyara [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang