BAB 30 - Terbongkar.

21.2K 1.5K 64
                                    

KALIAN PASTI TAU KAN BAGAIMANA CARA MENGHARGAI KARYA ORANG LAIN?

KALO TAU,LUANGKAN WAKTU 5 DETIK UNTUK MEMBERI VOTE DAN COMMENT PADA CERITA INI.

SELAMAT MENJALANKAN IBADAH PUASA TEMAN-TEMAN❤

"Mengetahui kebenaran dari mulut orang lain rasanya lebih menyakitkan daripada berasal dari orang itu sendiri''

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mengetahui kebenaran dari mulut orang lain rasanya lebih menyakitkan daripada berasal dari orang itu sendiri''

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy Reading.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Bel pulang sekolah terdengar nyaring memekakkan telinga. Semua siswa-siswi berhamburan keluar dari kelas mereka masing-masing. Ayyara berjalan tergesa-gesa keluar dari kelas untuk menemui Vernon. Saat jam istirahat kedua tadi, Vernon menyuruhnya untuk menunggu di halte untuk pulang bersama.

Ayyara berjalan cepat dan sesekali hampir menabrak seseorang. Setelah beberapa menit berjalan, akhirnya ia sampai juga di halte. Ayyara memakai hoodie agar tidak ada yang mengenali dirinya. Bahaya jika ada yang melihat ia pulang bersama Vernon. Ia menghampiri Vernon yang sedang duduk di atas motornya sambil bermain ponsel.

"Udah dari tadi?".

Vernon menggeleng. "Enggak, baru aja kok."

"Ra, sini coba deketan".

Ayyara dengan spontan mundur ke belakang. "Jangan macem-macem, ini tempat umum".

Tanpa sepatah kata Vernon menarik lembut tangan Ayyara. Jarak mereka hanya satu jengkal. Ayyara menelan ludah saat melihat wajah tampan suaminya dari jarak yang sangat dekat. Selama mereka menikah, tinggal satu atap, dan tidur satu ranjang sekalipun, Ayyara jarang sekali menatap wajah Vernon sedekat ini.

Vernon mengulurkan tangannya untuk mengelap keringat di dahi Ayyara tanpa rasa jijik. "Kok bisa keringetan gini, sih".

Vernon juga membenarkan letak anak rambutnya yang sudah tidak tertata rapi. Ayyara dapat merasakan deru napas Vernon yang menerpa kulit wajahnya. Bisa-bisa ia pingsan jika berada dalam posisi seperti ini. "Cantik gini istrinya siapa, sih," gumam Vernon menggoda Ayyara.

Tetapi yang digoda malah justru menampilkan wajah cengo. Otaknya mendadak kosong saat Vernon tak kunjung menjauhkan tangannya. Vernon menjentikkan jarinya di depan wajah Ayyara.

"Bengong aja".

Ayyara tersadar dari lamunannya. Otaknya seketika kembali saat Vernon mulai menjauhkan tangannya. "E-enggak, siapa yang bengong" kilah Ayyara.

Ayyara [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang