BAB 41 - Pengkhianat Sebenarnya.

18.3K 1.6K 258
                                    


⚠️BACA PART INI PELAN", KARENA BAKAL ADA FAKTA YANG TERUNGKAP.

⚠️TOLONG KLIK VOTE DAN WAJIB COMMENT TENTANG CERITA INI.

⚠️COMMENT SELAIN NEXT KALO MAU AKU UP CEPET.

HAII, UDAH LAMA AKU G NYAPA KALIAN....

SEBENARNYA PAT AKU MASIH SAMPE HARI SELASA, CUMA AKU UDAH KANGEN BANGET BIARIN LAPAK INI KOSONG.

⚠️VOTE HARUS MELEBIHI PART KEMARIN.

⚠️VOTE HARUS MELEBIHI PART KEMARIN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
H A P P Y R E A D I N G
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Suasana sekolah terlihat sangat ramai dari biasanya, Ayyara melangkahkan kakinya memasuki gerbang SMA Darmawangsa. Langit pagi dihiasi mendung tebal, sepertinya sebentar lagi akan turun hujan. Ia memutuskan untuk mempercepat langkahnya saat dirasa gerimis sudah mulai turun. Pagi ini ia berangkat bersama Vernon, namun lelaki itu langsung pergi bersama teman-temannya.

Ayyara mengibaskan tangannya yang terkena tetesan air hujan. Ia berniat menghampiri kerumunan siswa-siswi yang tengah melihat mading. "Eh, Ra. Lo udah lihat mading belum?" Tepukan seseorang menyadarkan Ayyara.

"Yaallah, Nai. Untung gue nggak jantungan'' ucap Ayyara sambil memegangi dadanya. "Emang di mading ada apa?" Lanjutnya.

Bukannya menjawab, Naira justru menarik pergelangan tangan Ayyara. Mereka berdua membelah kerumunan siswa-siswi yang masih mengerubungi mading. "Tuh, lihat. Kita bakal camping dua hari lagi, Ra."

Ayyara menutup telinga. Suara lengkingan Naira bisa membuat gendang telinganya pecah. "Biasa aja kali."

Ayyara memutuskan untuk keluar dari kerumunan setelah membaca papan mading itu. "Pengap banget."

"Pokoknya, Lo harus ikut camping. Itu 'kan impian kita berdua dari kelas 10" ucap Naira.

"Nanti pulang sekolah pokoknya kita harus ke mall belanja baju-baju baru buat camping, terus nih ya, kita belanja buat perlengkapan camping juga'' Naira terus saja nyerocos sepanjang perjalanan menuju kelas.

Ayyara mendudukkan bokong nya dengan malas di kursi. Mendengar ocehan Naira membuat dirinya mengantuk. ''Kok lo diem aja, sih!" Ucap Naira sambil mengerucutkan bibirnya.

"Terus gue harus ngapain?, kayang?" jawab Ayyara.

"Ngeselin lo, pokoknya nanti kita belanja dan lo harus iku camping" telak Naira.

Ayyara [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang