BAB 9 - Ketakutan.

22K 1.8K 38
                                    


Kalian pasti tau kan bagaimana cara menghargai karya orang lain??

Kalau tau,yuk klik dulu bintangnya.

Udah?

Makasih

Kalian dapet salam dari Mas ganteng sama mbak cangtip,katanya jangan lupa vote:)




"Apapun yang terjadi nanti,itu semua sudah menjadi takdir hidup kita.Jadi,siap tidak siap kita harus menerima itu semua dengan hati yang lapang."

.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy Reading.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Suasana kantin terlihat sangat ramai.Mungkin karena semua kelas hari ini tidak ada kegiatan belajar mengajar.Semua guru sedang rapat.Katanya sih untuk membahas acara camping tahunan.

Dan disinilah Vernon dan kawan-kawan.Mereka terlihat bersantai di kantin.Raka sedang sibuk chattingan dengan gebetan barunya.Biasalah fuckboy.Sedangkan Dion dan Gara,mereka memilih makan saja daripada melakukan hal yang tidak bermanfaat.Makan bisa membuat perut kenyang dan hati senang.

Disisi lain,Vernon sedang melamun memikirkan tentang Ayyara.Otaknya akhir-akhir ini hanya berisi Ayyara,Ayyara dan Ayyara.Apalagi setelah kejadian kemarin.Ia semakin khawatir jika nanti apa yang ada dipikirannya benar-benar terjadi.Mulai sekarang ia harus meyakinkan dirinya sendiri.Bahwa ia harus bisa menerima apapun yang akan terjadi nanti.

"Nanti malam kumpul yuk,udah lama juga gak kumpul" ucap Raka membuyarkan lamunan Vernon.

Dion mengangguk setuju."Dimana?".

"Club?" usul Raka.

"Boleh juga,udah lama gue gak kesana."

Vernon hanya berdehem pelan menyetujui ajakan teman-temannya.Ia juga butuh hiburan.Setidaknya untuk meringankan beban pikirannya.Walaupun sedikit juga tak masalah.

***

Huekk.

Huekk.

Huekk.

"Ke UKS aja yuk Ra,muka lo pucat banget tau" ujar Naira yang masih setia memijat tengkuk Ayyara.

Ia juga heran dengan Ayyara.Tiba-tiba saja mual dan muntah.Ayyara tidak pernah seperti ini biasanya.

Ayyara hanya bisa menggeleng lemah.Jujur,badannya lemas sekarang.Tadi pagi saat akan sarapan,perutnya malah semakin mual.Alhasil ia tak jadi sarapan dan langsung pergi ke sekolah.

"Lo sakit Ra,ke UKS aja ya?."Naira mencoba membujuk sahabatnya itu.Namun hasilnya masih sama.Ayyara masih tak mau.

"Yaudah kalau gitu kita ke kantin aja beli makanan.Gue tau lo pasti belum sarapan."

Ayyara hanya mampu mengangguk.Untuk sekedar berbicara saja ia tak ada tenaga.

Mereka berdua keluar dari toilet.Namun,saat mereka di tengah jalan,mereka berpapasan dengan Garel.Akhir-akhir ini Garel memang jarang menampakkan diri di depan Ayyara,alasannya karena ia sangat sibuk dengan tugas-tugas OSIS yang harus ia selesaikan.Ayyara justru merasa senang.Dengan kesibukan yang dimiliki Garel,Garel tak akan mengganggunya lagi.Meski itu tak berlangsung lama namun Ayyara tetap bersyukur.

Ayyara [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang