Ayyara [ON GOING]

BAB 11 - Tanggung Jawab.

Kalian pasti tau kan bagaimana cara menghargai karya orang lain??

Kalau tau,yuk klik dulu bintangnya.

Udah?

Makasih

Btw harusnya aku up hari jumat tapi yaudahlah tangannya udah gatel pengen up.

Ramein komen dong:(

HAPPY 1K READERS 🎉🎉

Ga nyangka aku kalo bakal banyak yang baca.Padahal dulu bikin ini buat diri sendiri😂.

Ada bonus pict nya Vernon sama Ayyara nih gaiss.

Bengong aja ganteng heran aku:)

Ekspresi Ayyara kalo lagi digangguin Garel.

"Sebrengsek-brengseknya gue,gue masih punya hati buat gak gugurin darah daging gue sendiri."

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy Reading.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Vernon menuruni tangga dengan langkah tergesa-gesa.Ada hal penting yang harus ia selesaikan sekarang.Ia sudah siap dengan seragam sekolahnya.Ia melewati meja makan yang di sana sudah ada James,papanya.Dan jangan lupakan dengan kehadiran bundanya.Vernon semakin muak dan kehilangan nafsu makannya.

"Pagi sayang,kamu mau sarapan dulu nggak?" tanya Rine.

"Gak usah sok peduli" jawab Vernon acuh.

"Aran,yang sopan sama bunda kamu" tegur sang papa.

"Dia bukan bunda,Aran" jawab Vernon dengan santai.

James mengepalkan tangannya.Menurutnya sikap Vernon sudah kelewatan.Kadar kesabarannya sudah habis untuk saat ini.James terkenal sebagai orang yang pandai mengendalikan emosi.Namun kali ini sikap anaknya sudah keterlaluan.

"Jaga mulut kamu" bentak James.

"Udah pa,mungkin Aran belum bisa maafin aku" Rine berusaha menenangkan suaminya dengan mengelus pundak sang suami.

"Udahlah Aran malas debat" ucap Vernon.

Ia berlalu pergi dari hadapan kedua orang tuanya.

"Sampai kapan dia akan bersikap seperti itu,Rine?" tanya James setelah emosinya perlahan reda.

"Cuma waktu yang tau,Pa"

***

"Nai,lo mau bantuin gue nggak?".

Naira mengerutkan dahinya. "Bantuin apa?".

Garel menggeser kursinya agar lebih dekat dengan Naira.Mereka berdua sedang di dalam kelas Naira.Kelas juga masih terlihat sepi karena belum bel masuk.Jadi para siswa masih banyak yang berkeliaran di luar kelas.