Hyukjae mengecek kembali semua barang-barang yang akan dia bawa ke Hapcheon, terutama perlengkapan yang akan digunakan oleh Melody. Selimut elektrik, popok bayi, alkohol, susu formula, washlap, termometer digital, dan perlengkapan lain yang tercantum dalam daftar yang diberikan oleh Ahn Uisanim. Di sana, Hyukjae akan tinggal di hanok milik salah satu kenalan Tuan Lee.Meskipun sempat berdebat karena tidak setuju dengan keinginan Hyukjae untuk membawa Melody dan meninggalkan Faith di Seoul, Nyonya Lee akhirnya membiarkan putranya melakukan keinginannya. Beliau sendiri sudah bicara dengan Ahn Uisanim yang merawat Melody sejak lahir. Cucu keduanya itu memang membutuhkan perawatan khusus karena dilahirkan dalam kondisi prematur. Maksimal dua tahun, asal Hyukjae bisa melakukan semua aturan dari Ahn Uisanim dengan baik, maka bisa dipastikan pertumbuhan Melody akan sama normalnya dengan anak-anak seumurnya.
Beliau pun akhirnya setuju Faith tetap tinggal bersama dengan mereka di Seoul. Bukan karena alasan bodoh Hyukjae yang melihat kemiripan Faith dengan mendiang Joy sehingga dia tidak sanggup menatap wajah putrinya sendiri, tetapi lebih karena mempertimbangkan pendidikan Faith. Cucu pertamanya itu sudah memasuki tahun ketiga di sekolah menengah atas. Akan lebih baik jika Faith menyelesaikan sekolahnya terlebih dahulu. Lagipula, fokus Hyukjae saat ini hanya untuk merawat Melody.
"Ingat Hyukie, Melody harus dijemur di sinar matahari setiap pagi. Ganti popoknya setiap empat jam sekali. Jangan sampai dia dehidrasi. Kamu sudah hapal tahap-tahap kangooro care yang diajarkan oleh Ahn Uisanim kan ?" cecar Nyonya Lee. Hyukjae yang sedang mengatur barang-barang di dalam mobilnya hanya menganggukkan kepalanya.
"Lee Hyukjae-ssi !!! Kamu dengar omongan Eomma nggak sih ?" omel Nyonya Lee. Dia kesal karena Hyukjae tidak menanggapinya barusan.
"Ne... Eomma... Aku sudah mencatat semua yang diajarkan Ahn Uisanim. Jangan khawatir. Setiap bulan ada dokter yang akan memeriksa perkembangan Melody. Aku juga sudah punya nomor kontak darurat untuk jaga-jaga kalau ada sesuatu terjadi pada Melody." sahut Hyukjae. Dia menutup bagasi mobilnya lalu memutar badannya sampai menghadap penuh ke arah Nyonya Lee.
"Aku titip Faith ya Eomma... Pastikan dia makan dengan baik. Sebentar lagi dia akan ujian kenaikan kelas, aku minta tolong Eomma selalu mengingatkan Faith untuk belajar. Aku sudah mengirimkan uang ke rekening Eomma untuk biaya sekolah dan keperluan Faith yang lain. Aku dengar dia berteman baik dengan Taeyong, tapi tolong Eomma jangan sering-sering menerima Taeyong di rumah. Bilang padanya, dia harus tetap minta ijin padaku jika ingin bertemu Faith. Hal yang sama juga berlaku untuk Taemin. Meskipun aku sudah memberi ijin, bukan berarti aku sudah mempercayakan putriku padanya." Hyukjae menjeda kalimatnya untuk mengingat-ingat apalagi yang perlu dia sampaikan pada ibunya perihal Faith.
" Hemmm... Pastikan dia menggunakan pakaian yang hangat. Dia sering susah tidur jika sedang datang bulan. Siapkan banyak susu strawberry di lemari es untuknya. Es krim juga. Kalau dia tidak berselera makan, Eomma buatkan saja ramen untuknya. Dia suka ramen buatanku. Eomma tinggal mengikuti petunjuk di balik kemasannya saja... Lalu..... apalagi ya ?"
Plak !!!
" Kalau kau sekhawatir itu pada Faith, kenapa kau malah meninggalkannya sendirian ?"
" Hyuunggg !!!!" cebik Hyukjae sambil memegang kepalanya yang sakit akibat pukulan dari tas yang dibawa oleh Shindong. Di belakang Shindong ada Sora yang sedang menggendong Melody.
"Ckckckckkk.... Aku tidak percaya kau akhirnya menjadi Appa sungguhan.... Semangat Hyukie... Hyung yakin kau bisa.... Hubungi kami jika kau kesulitan...." ujar Shindong sambil meremas pundak Hyukjae pelan.
" Baiklah... baiklah... Ayo kita berangkat, Hyukie... Ini hari sabtu. Lalu lintas pasti sedikit padat karena libur akhir pekan. Kita harus tiba di Hapcheon sebelum matahari terbenam..." ajak Tuan Lee. Beliau akan menemani Hyukjae menyetir dari Seoul ke Hapcheon. Sekaligus bertemu dengan kenalannya yang akan menyewakan hanok untuk ditinggali oleh Hyukjae selama disana.
Nyonya Lee lalu mendekat ke arah Sora dan meraih Melody dari pelukan Sora. Dia masih belum rela ditinggalkan oleh cucunya yang baru berusia beberapa minggu itu.
"Bertahanlah dengan baik disana uri gongju... Kita pasti akan bertemu kembali..." bisik Nyonya Lee. Beliau lalu menyerahkan Melody ke pelukan Hyukjae dengan hati-hati. Sebelum menaiki mobilnya, Hyukjae mendongakkan kepalanya ke arah jendela apartementnya. Berharap bisa melihat Faith disana. Karena tadi ketika hendak berangkat, Hyukjae tidak bertemu dengan Faith. Sora bilang Faith masih tertidur di kamarnya.
Hyukjae memicingkan matanya saat dia menangkap siluet seseorang yang berdiri di dekat jendela. Meski samar, tapi Hyukjae yakin siluet itu adalah Faith.
Daddy pasti akan kembali.... ucap Hyukjae dalam hati sebelum dia menaiki mobilnya dan pergi meninggalkan kota Seoul untuk memulai hidup barunya di Hapcheon.
Faith mengusap air mata yang mulai membasahi pipinya saat dia melihat Daddy nya menaiki mobil sambil menggendong adiknya, Melody. Semalam dia memberanikan diri untuk masuk ke dalam kamar Sora Imo, yang digunakan sebagai kamar sementara Melody di apartement keluarga Lee. Dia ingin menyampaikan sesuatu pada adiknya itu, meskipun dia tahu adiknya pasti tidak mengerti dengan apa yang dia ucapkan.
"Hello little sissy... Aku belum berkenalan secara resmi denganmu ya ? Maaf... Aku belum sempat bertemu denganmu.. Aku tidak suka bau rumah sakit... Kau juga kan ? Aku tidak akan membencimu... Bukan salahmu lahir prematur... Jadi, cepatlah sembuh... Aku... ummm.... Eonni akan menunggumu disini..."
" Jangan terlalu membuat Daddy repot ya...Kau belum terlalu mengenalnya kan ? Dia sedikit ceroboh... Kata Shindong Samchon itu karena kapasitas otaknya yang pas-pasan... Tapi mau bagaimana lagi ? Kalo nggak ada Daddy, kita berdua tidak akan lahir, ya kan ?"
" Jadi, nikmatilah waktumu bersama Daddy disana... Eonni sudah bersama Daddy tiga tahun lebih lama darimu... Jadi tidak apa-apa kalau meninggalkan Eonni disini... Tapi janji ya... Kalian jangan terlalu menikmati waktu kalian disana lalu melupakan Eonni di Seoul... Arraseo ?"
Faith masih berdiri di jendela sampai mobil Daddy nya tidak terlihat lagi. Dia sudah menguatkan hatinya selama berhari-hari, tapi kenapa tetap ada rasa sakit yang menghampirinya saat melihat kepergian Daddynya.
Getar halus dari ponselnya membuat perhatian Faith teralihkan. Dia lalu memutar tubuhnya dan berjalan menuju ke coffee table tempat dia meletakkan ponselnya.
Taeyong is calling
Faith menggeser ikon warna hijau dan menjawab panggilan telepon dari Taeyong.
" Hallo..." sapa Faith.
" Selamat !!! Anda memenangkan undian berhadiah menghabiskan waktu dua puluh empat jam bersama pria paling tampan dan mempesona di Neo Culture Technology.... Selamat atas kemenangan anda....." balas Taeyong dengan nada suara yang dibuat-buat.
" Aku tidak ingat ada undian berhadiah seperti itu... Ini pasti penipuan..." balas Faith.
" Dalam waktu tiga puluh menit, pria tampan dan mempesona itu akan menjemput anda... Jadi bersiaplah nona...Selamat menikmati hadiah anda..." Taeyong memutuskan sambungan telepon tanpa memberi kesempatan Faith untuk menjawab.
Faith perlahan-lahan tersenyum sambil memandangi ponselnya. Dia mulai berpikir jangan-jangan Taeyong memiliki indera keenam. Dialah yang selalu muncul untuk menemani dan menghibur Faith di saat Faith sedang bersedih.
Faith menghembuskan napas pelan lalu berjalan menuju ke kamarnya. Menghabiskan waktu dengan Taeyong kedengarannya lebih baik daripada terus-terusan bersedih dan mengurung diri dalam kamar. Faith harus mulai membiasakan dirinya. Mulai hari ini, Faith akan membuktikan janjinya pada Daddy nya bahwa dia bisa bertahan dengan baik.
(TBC)
KAMU SEDANG MEMBACA
Melody
FanficHe lost his joy His daughter lost her faith But they are forget that love is a melody Highest rank : #1 in Eunhyuk 18 April 2022 #1 in Hyukjae 30 November 2023