Second Life

257 50 2
                                    

Tidak ada pilihan lain bagi Jackson selain menerima kerja sama yang Hyukjae tawarkan. Itu satu-satunya perisai yang akan melindungi agensi yang sudah Jackson bangun dengan susah payah mulai dari nol. Membuat posisi Faith yang tadinya adalah artis yang diasuh oleh Team Jackson menjadi salah satu pemegang saham terbesar di sana.


Prediksi Jungsoo mengenai perlawanan yang akan diberikan oleh keluarga Siena dan Sana juga tidak salah. Tapi, Hyukjae juga tidak main-main ketika dia mengatakan bahwa dia akan membuktikan nama besar Super Junior. Baik keluarga Park maupun Super Junior, sama-sama mengerahkan semua pengaruh dan koneksi yang mereka miliki.


Dimulai dengan perang urat syaraf yang melibatkan media cetak maupun media elektronik. Masing-masing berusaha mengendalikan pemberitaan agar menguntungkan pihak mereka. Sebagai pemilik perusahaan besar yang bergerak di bidang manufaktur, keluarga Park mengeluarkan dana untuk menutup mulut para wartawan bukan hal yang sulit.


Namun jangan remehkan jaringan yang dibangun oleh anggota Super Junior selama belasan tahun berkarier di media hiburan Korea Selatan. Apalagi semenjak lebih aktif menjadi jajaran direksi, para anggota Super Junior tentu saja sangat menjaga hubungan baik dengan para pemilik jaringan media besar di Korea Selatan untuk kepentingan promosi dan publikasi para artis dan idola yang berada di bawah naungan EM Entertainment. Hubungan yang selalu terjaga dengan baik ini membuat Hyukjae selalu bisa melakukan serangan balik setiap kali media yang disuap oleh keluarga Park berusaha menjatuhkan Super Junior, Faith maupun agensi milik Jackson.


Selain urusan dengan media, kedua belah pihak juga menggunakan koneksi mereka di pemerintahan terutama para aparat penegak hukum. Untung saja, dalam hal ini, koneksi dan jaringan yang dimilik oleh Siwon tidak bisa dipandang sebelah mata. Mungkin hanya Siwon satu-satunya idola yang memiliki hubungan dekat dengan beberapa politisi Korea Selatan bahkan sampai ke Gedung Biru.


Siwon juga mengenal beberapa jaksa dan hakim senior. Sehingga meskipun ayah dari Sana adalah calon walikota Seoul, tetapi tidak ada kesempatan bagi mereka untuk menyuap polisi, jaksa maupun hakim yang menangani kasus Faith ini. Siwon benar-benar mengusahakan agar semua proses hukum berjalan sebagaimana mestinya.


🎵🎵🎵🎵🎵🎵🎵


Hyukjae melepaskan jasnya, menyampirkan benda itu ke atas pundak dan berjalan pelan menuju ke ruang rawat Faith. Namun sebelum sampai ke tujuannya, langkah Hyukjae berhenti di depan pintu kamar ruang rawat Kyuhyun. Terlalu sibuk berperang melawan keluarga Park membuat Hyukjae lupa bahwa Kyuhyun masih dirawat di rumah sakit yang sama dengan Faith.


Hyukjae kemudian mengulurkan tangannya dan mendorong pintu ruang rawat Kyuhyun. Hyukjae mengedarkan pandangannya untuk mencari keberadaan Kyuhyun. Sang pasien ternyata sedang duduk bersandar di kepala ranjang rumah sakit. Punggungnya disangga dengan menggunakan bantal. Pandangannya fokus ke layar ponsel yang sedang dia pegang sehingga tidak menyadari kedatangan Hyukjae.


"Kyuhyunie...." panggil Hyukjae.


Kyuhyun mengalihkan pandangannya. Dia mendongak lalu mendengus pelan saat melihat Hyukjae berdiri di ambang pintu ruang rawatnya.


"Baru ingat kalau punya adik yang sedang sekarat di sini ? Seminggu ini tidak ada satupun yang datang menjengukku. Kalian semua menyebalkan..." omel Kyuhyun sambil merengut. Hyukjae terkekeh. Dia menutup pintu di belakangnya, berjalan mendekati ranjang namun sebelumnya meletakkan jasnya ke salah satu kursi kosong yang ada di ruang rawat tersebut.


"Bagaimana kabarmu Kyu ?" tanya Hyukjae. Dia duduk di pinggir ranjang Kyuhyun. Memiringkan sedikit tubuhnya agar bisa berhadapan langsung dengan Kyuhyun.


"Tidak usah sok perduli padaku !!!" ketus Kyuhyun. Dia melemparkan ponselnya dengan asal, mengambil bantal yang berada di balik punggungnya lalu melemparkannya ke arah Hyukjae.


"Jangan begitu Kyu...." Hyukjae menangkap lemparan bantal dari Kyuhyun lalu menyimpan bantal itu di belakang tubuhnya. ".... apa kamu nggak kasihan dengan Hyung ? Hyung sekarang jatuh miskin...."


Kyuhyun mendecakkan lidahnya. "Mana mungkin Hyung bisa miskin ? Hyung kan sekarang jadi pemilik agensinya Jackson."


"Itu kan untuk Faith, Kyu. Bukan untuk Hyung. Hyung cukup memilikimu saja...." sahut Hyukjae. Tanpa peringatan, dia mencondongkan tubuhnya lalu memeluk tubuh Kyuhyun. Hati Hyukjae mencelos saat menyadari perbedaan bobot Kyuhyun saat dia memeluk adiknya itu. Tapi Hyukjae berusaha menyamarkan rasa terkejutnya.


"Lepaskan aku !!!! Aku tidak sudi dipeluk olehmu..."


Bukannya menuruti permintaan Kyuhyun, Hyukjae justru semakin mengeratkan pelukannya. "Tidak mau.... Tidak mau...."


"Lebih baik Hyung urus Taeyong saja sana... Dia selalu datang menemani Faith. Apa-apaan itu ? Mencari kesempatan dalam kesempitan...."


Kali ini Hyukjae melepaskan pelukannya. Dia kemudian meletakkan kedua tangannya ke belakang, menumpukan bobot tubuhnya di sana sedangkan salah satu kakinya disilangkan.


"Hyung sih tidak keberatan. Setidaknya Faith tidak kesepian selama Hyung sibuk menghukum pelaku yang membuat Faith menderita."


"Itu namanya Hyung menambah masalah baru, tahu ?"


Hyukjae merubah kembali posisi duduknya. Kali ini dia memajukan tubuhnya ke arah Kyuhun. "Kenapa jadi kau yang terganggu, Cho Kyuhyun ? Lagipula, kau bisa berada di sana untuk mengawasi Taeyong kan ?"


Kyuhyun mendengus dengan keras. Untung saja dia sedang diinfus sekarang, kalau tidak, rasa-rasanya dia ingin berkelahi saja dengan Hyung ikan terinya ini. Tapi Kyuhyun juga tidak mungkin terang-terangan mengakui kalau dia sedang cemburu buta kan ? Dia sudah berjanji pada Ahra untuk mengubur perasaanya pada Faith dan memilih untuk lebih fokus pada pengobatannya sendiri.


"Suara Taeyong mengganggu istirahatku. Kalau aku tidak kunjung sembuh, salahkan dia saja..."


Hyukjae kembali terkekeh mendengar penuturan Kyuhyun. Dia mengulurkan tangannya untuk mengusak puncak kepala Kyuhyun dengan lembut.


"Mianhae..." ucap Hyukjae. "Kami terlalu sibuk mengurusi soal Faith sampai melupakanmu. Kau bagaimana Kyu ? Apa yang kau rasakan sekarang ? Bagaimana kata dokter ?" lanjut Hyukjae.


"Ya... begitulah.... Aku setuju untuk dikemoterapi. Dokter menyarankan untuk operasi karena jaringan kanker sudah menyebar ke bagian lambung lainnya hingga ke jaringan sekitar lambung. Tapi aku masih memikirkannya dulu. Karena resiko pendaharahan dan komplikasinya yang cukup besar." jelas Kyuhyun.


"Kau harus sembuh, Kyu. Kalau kau takut, kita cari rumah sakit lain yang lebih baik daripada rumah sakit di Korea Selatan. Siwon pasti punya informasinya." ucap Hyukjae sembari menepuk pelan pundak Kyuhyun.


Kyuhyun tersenyum tipis. Dia ingin sembuh, tapi untuk siapa ?


Hyukjae meraih tangan Kyuhyun lalu menggenggamnya. "Kau bilang, saat kecelakaan dulu, kau bertahan karena Hyung menggenggam tanganmu. Kali ini, Hyung akan melakukan hal yang sama. Hyung akan menggenggam tanganmu supaya kau punya alasan untuk bertahan hidup."


Tenggorokan Kyuhyun tercekat. Kedua matanya mulai memanas mendengarkan ucapan Hyukjae.


"Kami semua menyayangimu, Cho Kyuhyun. Kami tidak ingin kehilanganmu. Kalau kami tidak sayang padamu, tidak mungkin kami membiarkan kau bertingkah seenaknya di grup. Maka dari itu, sekecil apapun harapanmu untuk bisa sembuh, jangan pernah menyerah. Karena kami tidak pernah menyerah padamu...."


Kalimat terakhir Hyukjae sukses membuat Kyuhyun terisak. Hyukjae lalu kembali memeluk tubuh kurus Kyuhyun. Mengusap-usap punggung pria itu.


"Kalau hanya ingin membuatku menangis, lebih baik tidak usah menjengukku..." ucap Kyuhyun di sela-sela isakannya.


Hyukjae mendengus pelan.


Itu Cho Kyuhyun yang dia kenal....


(TBC)

MelodyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang