Flying, Deep in The Night

384 53 4
                                    


Taeil berjalam menyusuri koridor yang memisahkan antar ruangan yang ada di lantai lima. Penerbangan mereka ke Jepang akan boarding sembilan puluh menit lagi dan Taeyong masih ada di ruang rapat bersama Faith. Taeil hendak mendorong pintu ruangan yang digunakan untuk pesta ulang tahun Faith namun langsung menutupnya kembali saat dia melihat Taeyong sedang memeluk Faith. Taeil akhirnya memutuskan untuk menunggu di luar ruangan sambil berjaga-jaga jangan sampai ada staff atau artis yang lain masuk ke dalam ruangan lalu melihat Taeyong dan Faith.


"Ohh Hyung...." suara Johnny yang memanggil Taeil membuat pria itu menoleh ke arah Johnny yang sedang berjalan ke arahnya.


"Mana Taeyong? Kenapa tidak dipanggil? Katanya kita harus berangkat..." cecar Johnny. Dia hendak memutar kenop pintu namun langsung dicegah oleh Taeil.


"Jangan.... biarkan saja mereka berdua sebentar..." ucap Taeil.


"Ah.... Oke...." ujar Johnny sambil mengedikkan kedua bahunya. Dia tidak langsung pergi dari sana tapi memilih berdiri berdampingan bersama dengan Taeil di depan pintu.


"Taeyong akan baik-baik saja kan Hyung ?" cetus Johnny tiba-tiba.


"Geulsseyo.... Taeyong sudah dewasa. Dia sudah tahu resiko dari pilihannya kan..." sahut Taeil sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya.


"Taemin Hyung akan segera pulang kan ?" tanya Johnny. Taeil menganggukkan kepalanya.


"Kudengar Taemin Hyung mendapatkan potongan masa wamil karena pandemi. Sepertinya dalam satu atau dua minggu ini...." jelas Taeil.


"Heemmm... poor Taeyong.... Honestly, aku lebih suka Taeyong dengan Faith. Gadis itu membuat Taeyong lebih ceria dan tidak selalu mengurung diri di dalam kamarnya..."


"Tapi sejak awal kenal dengan Faith, kita semua sudah tahu kalau gadis itu memiliki hubungan khusus dengan Taemin Hyung..."


"Aku sih berharap Faith akan menyadari siapa yang selalu bersamanya di saat-saat dia membutuhkan seseorang untuk bersandar..."


"Hyuuungg..." suara nyaring milik Haechan membuat Johnny dan Taeil menoleh bersamaan ke arah datangnya Haechan.


"Ngapain di sini ? Udah kayak pagar betis aja... Taeyong Hyung masih di dalam kan sama Faith ? Aku mau pamitan sama Faith..." ujar Haechan.


"Pamitan? Buat apa ?" tanya Taeil heran.


"Ihhh... Nggak tahu berita ya ? Kan Faith calon pewaris perusahaan ini..." jawab Haechan.


"Jangan asal bicara... Super Junior Sunbaenim memang pemegang saham terbesar kedua... Tapi itu bukan berarti Faith jadi calon pewaris perusahaan..." tegur Johnny.


"Ya itu maksudnya... Kan Eunhyuk Sunbaenim juga ada bagian di saham yang dikuasai oleh Super Junior. Berarti jatuhnya ke Faith kan?" ucap Haechan berteori. Dia melihat kesempatan saat Johnny dan Taeil agak lengah dan langsung memegang kenop pintu dan memutarnya.


"Jangan Haechan!!!" Taeil refleks menepuk punggung tangan Haechan dan menutup kembali pintu yang sempat terbuka.


"Auuwwhh !!! Apa sih ini ? Kok rahasia banget? Memangnya Taeyong Hyung lagi ngapain di dalam sana?" selidik Haechan. Belum ada yang menjawab Haechan, tiba-tiba Yuta muncul dan membopong Haechan di salah satu pundaknya membuat Yuta tampak sedang membopong karung beras di pundaknya.


"Turunin Hyung !!!!" protes Haechan. Yuta tidak menuruti permintaan Haechan. Dia malah menepuk bokong Haechan gemas. "Makanya jangan asal bicara. Kalo ada orang lain yang dengar gimana? Ayooo.. ikut Hyung aja kalo masih mau nyaman tidurmu nanti malam..." sahut Yuta lalu berjalan meninggalkan Taeil dan Johnny.


MelodyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang