3rd Book - Unmei no Akai Ito

391 38 2
                                    

Balita dengan dress warna putih dan mahkota bunga di kepalanya berlarian di taman dengan wajah bahagia. Menghiraukan bercak-bercak noda yang tercetak di ujung gaunnya sebagai akibat dari tingkahnya yang tidak berhenti berlarian ke sana dan kemari. Beberapa kali dia berhenti hanya untuk melambaikan tangan dengan semangat ke arah pria-pria dewasa yang sedang mengawasinya dari kejauhan.


"APPAAAAA !!!!!"


Setelah mendapatkan balasan, balita itu kembali berlari ke manapun dia suka. Kali ini dia menghampiri pria-pria lain yang sedang berdiri di sekitar taman. Mereka yang awalnya sedang bercakap-cakap langsung mengalihkan atensi mereka saat melihat kedatangan balita itu.


"Melody, awas...." Jaemin yang lebih dulu berjongkok dan menangkap Melody, balita yang sedari tadi menikmati waktu bermainnya, lalu membawa balita itu ke dalam pelukannya. Melody tertawa riang. Tawanya menular pada pria-pria lain yang berdiri di dekat Jaemin, Jeno dan Mark.


"Neomu kiyowo...." Mark maju selangkah, sambil mengerutkan hidungnya dia mendekati Melody yang sekarang berada di dalam pelukan Jaemin lalu bermain dengan pipi gembil balita itu.


"Ah..... aku jadi ingin memiliki satu yang seperti ini...." ucap Mark setelah puas bermain dengan Melody. Sementara Jaemin mengeluarkan sapu tangan dari dalam saku jasnya, membentangkan benda itu di atas kepala Melody untuk melindungi Melody dari sengatan matahari.


"Berani menikah dulu seperti Taeyong Hyung, baru Hyung buat satu yang seperti Melody...." timpal Jeno. Dia menunjuk dengan tangannya yang masih memegang gelas minuman dingin ke arah Taeyong dan istrinya, Faith, yang berdiri di bagian lain taman, sedang bercengkerama dengan tamu-tamu lain yang datang ke pesta pernikahan mereka.


"Mana berani Mark Hyung menikah sekarang. Berita yang akan dirilis besok akan membuat dia dikejar-kejar wartawan. Saranku, Mark Hyung harus mencari tempat persembunyian yang baik. Jangan sampai mereka menemukanmu...." sambung Jaemin. Saat ini, minuman yang ada di tangannya sudah berpindah ke mulut Melody.


Mark menghela napas panjang. Dia kemudian menegak isi gelasnya sampai tandas.


"Harus aku hadapi. Taeyong Hyung saja berani, masak aku tidak...."


Tidak lama, tiga pria lain berjalan mendekati mereka.


"Ahh..... Hyung..... jangan terlalu lama memonopoli Melody.... Aku kan juga ingin bermain bersama Melodyku yang cantik ini...."


Itu Chenle. Merengek dengan suara melengkingnya. Dia datang bersama dengan Haechan dan Jisung yang juga memasang wajah cemberut.


"Yaakk !!! Kalian bertiga bukannya sudah sejak tadi bermain dengan Melody ? Apa kalian belum puas juga ?" gerutu Jeno.


"Habisnya, baru kali ini Melody mau bermain dengan kami. Biasanya, dia selalu menempel dengan Renjun Hyung...." jawab Jisung.


Mendengar nama Renjun disebut, Melody yang sedang bermain gunting batu kertas bersama Jaemin dan Haechan langsung menghentikan kegiatannya. Dia lalu berpaling menatap Jisung.


"Injun Oppa ? Injun Oppa dimana ?" tanya Melody dengan matanya yang mengerjap lucu.


Jeno memukul pundak Jisung.


"Aisshhh..... Kenapa kau sebut sama Renjun ? Padahal sejak tadi kami sama sekali tidak menyinggungnya di depan Melody...." omel Jeno sambil menggertakkan gigi.


"Arghh.... Sakit Hyung !!!!" rengek Jisung. Dia bergerak menghindari tangan Jeno yang terus memukuli pundaknya.


"Oppa.... Injun Oppa dimana ?" tanya Melody sekali lagi.


Jaemin lalu memutar tubuh mungil Melody yang ada di pelukannya agar menghadap pada dirinya.


"Melody sayang.... Renjun Oppa sekarang sedang pergi jauh...."


Melody memiringkan kepalanya. "Pergi ? Kemana ?"


"Renjun Oppa pergi ke tempat yang menyenangkan. Renjun Oppa sedang sakit. Jadi sekarang Renjun Oppa sedang mencari obat supaya sakitnya sembuh...." jelas Jaemin dengan penuh kesabaran.


"Apa Injun Oppa perginya lama ?"


Jaemin mengedikkan kedua bahunya. "Sampai obatnya ketemu. Baru Renjun Oppa pulang...."


Melody menganggukan kepalanya. Balita itu mulai paham dengan penjelasan yang diberikan oleh Jaemin.


"Jadi, sambil menunggu Renjun Oppa pulang, Melody bermain dulu dengan kami ya ?" sambung Haechan dengan suara yang dibuat-dibuat seperti anak kecil.


Melody mengangguk dengan semangat. "Nde !!!! Ayo bermain lagi !!!!!" teriak Melody. Jaemin lalu menurunkan Melody dari gendongannya. Membiarkan Haechan, Jisung dan Chenle yang gantian menemani balita gembil itu bermain.


Setelah Melody berada agak jauh dari mereka, Mark menghela napas panjang.


"Aku benar-benar berharap, yang kau katakan pada Melody itu akan menjadi kenyataan, Jaemin-ah...." ucap Mark.


Jeno juga ikut menghela napas panjang.


"Renjun pasti kembali.... Dia harus kembali...."



🎀🎀🎀






Hollaaaaaaa !!!!

Akhirnya.....

Aku memutuskan menulis cerita khusus untuk bayi kesayangan kita semua, Lee Melody


Aku memutuskan menulis cerita khusus untuk bayi kesayangan kita semua, Lee Melody

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Kalian bisa menikmati petualangan Melody di book yang ini....

Jangan lupa dukungannya ya !!!


Untuk book R.I.P Love akan mulai setelah Tiga Bujang Mencari Cinta selesai.


Gomawoooonggggg

MelodyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang