Hyukjae terbangun dengan badan yang terasa remuk serta kepala yang berdenyut luar biasa. Seolah-olah ada puluhan palu Thor yang dihujamkan ke atas kepalanya. Salah Hyukjae juga karena tertidur di atas lantai keramik tanpa dialasi apapun. Semalaman juga dia menangis sampai kelelahan dan akhirnya tertidur.
"Astaga.... Melody...." Hyukjae buru-buru bangun karena teringat dia meninggalkan Melody sendirian di dalam kamarnya. Langkah Hyukjae sedikit terhuyung karena dia merasa sekelilingnya berputar-putar. Dia memejamkan mata kemudian menarik napas panjang sebelum kembali membuka mata dan berjalan cepat menuju ke kamarnya.
Hyukjae memutar kenop pintu perlahan dan menyembulkan kepalanya duluan untuk memeriksa Melody. Untung saja putrinya itu masih tertidur dengan nyenyak di atas kasur. Sepertinya dia tidak menyadari bahwa semalaman Hyukjae tidak bersamanya.
Hyukjae buru-buru menutup pintu lalu berjingkat-jingkat mendekati tempat tidur, naik ke atas kasur lalu membaringkan tubuhnya di samping tubuh Melody. Tangan Hyukjae terulur untuk mengusap pipi gembil Melody, yang semakin terlihat menggemaskan karena Melody berbaring menyamping, menghadap ke arahnya.
"Good morning uri gongju....." bisik Hyukjae pelan. Dia memajukan wajahnya kemudian mengecup pipi Melody.
Melody menggeliat pelan. Hyukjae kembali berbaring. Dia menunggu sampai kesadaran Melody terkumpul dengan sempurna.
Melody mengerjap-ngerjapkan kedua matanya. Dia mengulurkan tangan mungilnya dan meletakkannya di daun telinga Hyukjae. Kebiasaan yang sudah lama ditinggalkan oleh Melody sebenarnya. Entah kenapa, pagi ini Melody melakukan kebiasaan itu lagi.
"Kenapa Ody pegang telinga Appa lagi ?" bisik Hyukjae.
Melody menatap Hyukjae dengan matanya yang masih mengantuk.
"Kata pinces cantik, kalo Ody bangun, Ody halus pegang teyinga Appa."
"Princess cantik ?"
Melody mengangguk semangat.
"Pinces cantik cemalam datang lagi. Kata pinces cantik, Ody nggak nakal. Kata pinces cantik Ody nggak boleh cedih. Kata pinces cantik kalo Ody cedih, pinces cantik ikut cedih...."
Hyukjae tertawa pelan. Dia teringat dengan cerita ibunya soal teman khayalan Melody. Mungkin princess cantik yang diceritakan Melody itu adalah teman khayalan Melody yang pernah disampaikan oleh ibunya.
"Bangun yuk.... Sebentar lagi Eonni Faith pulang...."
Kedua mata Melody langsung membulat mendengar kabar kepulangan Faith. Balita mungil itu cepat-cepat bangun lalu merangkak melewati kaki Hyukjae.
"Ody mau kemana ?" tanya Hyukjae bingung.
Melody yang sedang merangkak menghentikan kegiatannya lalu menoleh ke belakang.
"Mandi Appa. Ody mau mandi. Bial wangi. Bial Ody bica peyuk oni...." jawab Melody setengah sebal karena Hyukjae membuat dia tidak bisa cepat-cepat turun dari tempat tidur.
Hyukjae tergelak. Dia meraih tubuh Melody ke dalam pelukannya lalu berjalan keluar kamar.
"Kita sarapan dulu ya.... Appa lapar...."
Melody tidak menolak. Dia justru mengangguk dengan semangat. Membuat Hyukjae menyerbu pipi balita itu dengan ciuman-ciuman gemas.
"Belhenti Appa.... Appa beyum gocok gigi...."

KAMU SEDANG MEMBACA
Melody
FanfictionHe lost his joy His daughter lost her faith But they are forget that love is a melody Highest rank : #1 in Eunhyuk 18 April 2022 #1 in Hyukjae 30 November 2023 #2 in suju 31 Desember 2024 #1 in suju 07 Januari 2025