Hurricane

222 48 10
                                    

Setelah kembali dari rumah sakit, Nami tidak bisa menghilangkan rasa curiganya pada Siena. Entahlah, perasaan Nami mengatakan, Siena ada hubungannya dengan bocornya identitas Faith ke publik.


Biar Nami jelaskan lebih rinci. Setelah kabar debut Faith tersiar di kalangan trainee, Siena tiba-tiba mendatangi Nami saat dia sedang menyendiri di rooftop agensi. Siena menunjukkan foto-foto Faith dalam berbagai situasi dengan pria yang berbeda saat mereka mendapatkan jatah liburan.


Ada foto saat Faith keluar dari airport, menunggu di basement agensi, foto saat Faith masuk ke dalam salah satu kompleks apartement yang cukup mahal di Seoul bersama dengan salah satu idol senior yang cukup terkenal. Siena mulai menghasut Nami. Meyakinkan Nami bahwa Faith debut dengan menjual diri pada berbagai laki-laki di luar sana. Termasuk idol senior yang tertangkap kamera bersama dengan Faith.


Kyuhyun Super Junior.


Saat itu, Nami yang belum tahu apa-apa soal hubungan Faith dengan Super Junior, menelan mentah-mentah semua hasutan Siena. Dia percaya dengan semua ucapan Siena tentang Faith tanpa berpikir dua kali. Nami bahkan tidak bertanya darimana Siena mendapatkan foto-foto tersebut. Dia marah. Sangat marah dengan Faith karena dia pikir Faith mengkhianati persahabatan mereka.


Setelah skandal Faith terkuak dan Nami mengetahui identitas Faith yang sebenarnya, termasuk hubungan Faith dengan Super Junior, Nami mulai meragukan semua ucapan Siena padanya waktu itu. Nami juga mulai mencurigai foto-foto yang dulu ditunjukkan oleh Siena padanya.


Pokoknya Nami harus menemui Siena dan si Nona sendok perak itu harus menjelaskan yang sejujurnya pada Nami. Nami tidak perduli dengan statusnya yang masih trainee di agensi itu. Dia perlu mencari tahu siapa yang berniat menyakiti sahabatnya.


Setelah bertanya kesana kemari, Nami mengetahui keberadaan Siena. Karena aktivitas grup banyak yang dibatalkan setelah skandal Faith, maka semua grup yang bernaung di bawah Team Jackson hanya menghabiskan waktu mereka berlatih di ageni atau beristirahat di dorm. Dan untuk grup Siena, hari ini mereka menghabiskan waktu untuk berlatih di agensi.


Nami mempercepat langkahnya menuju ke ruang latihan yang digunakan oleh grup Siena. Begitu tiba di depan ruang latihan, Nami langsung menerobos masuk. Tidak ada Siena di sana. Hanya ada rekan-rekan satu grup Siena yang cukup terkejut dengan cara masuk Nami yang terburu-buru.


"Yaakkk !!! Apa kau tidak punya sopan santun ?" tegur salah satu rekan grup Siena yang juga termasuk salah satu senior Nami saat masih trainee.


Nami membungkuk sekilas. "Maafkan ketidak sopanan saya, Sunbaenim. Saya mencari Siena." ucap Nami setelah menegakkan tubuhnya.


"Dia ada di roof top. Tadi ada seseorang yang juga datang mencarinya. Kau kesana saja." jawab rekan grup Siena yang lain.


Nami kembali membungkuk setelah mendengar jawaban tentang keberadaan Siena. Setelah itu dia memutar tubuhnya dan setengah berlari menyusuri koridor menuju ke tangga roof top.


Begitu sampai di anak tangga paling atas, Nami menjulurkan tangannya. Membuka pintu yang membatasi antara rooftop dengan bagian dalam gedung. Dia mengedarkan pandangannya untuk mencari keberadaan Siena. Dan seperti yang dikatakan oleh senior Nami tadi, Siena tidak sendirian. Dia berbicara dengan seseorang. Nami tidak mengenalinya karena yang sedang bicara dengan Siena itu berdiri membelakanginya.


Sebuah ide melintas di kepala Nami. Dia berjalan mengendap-endap mendekati tempat dimana Siena berada. Di sebelah Siena, terdapat sebuah ruangan mesin yang selalu tertutup. Nami bisa bersembunyi di balik ruangan tersebut sambil mendengarkan pembicaraan Siena dengan sosok tidak dikenal itu.


Setelah mendapatkan tempat yang aman, Nami mengeluarkan ponselnya kemudian mengaktifkan aplikasi perekam suara.


"Kau kabur saja ke luar negeri, eonni. Biarkan si Chung Hao yang menjadi kambing hitam"


Dahi Nami mengernyit.


Eonni ?


Berarti sosok yang sedang bicara dengan Siena itu perempuan. Apa dia Kakaknya Siena? Kenapa harus kabur ke luar negeri ? Apa kakaknya Siena itu melakukan kejahatan ?


"Appa memblokir rekeningku setelah tahu aku mengirimkan sejumlah uang untuk si Chung Hao itu. Sialan si Chung Hao itu. Padahal dia sudah kusuruh untuk bersembunyi dengan baik. Malah ketahuan."


"Aku kan sudah memintamu untuk mencari orang yang lebih berpengalaman, eonni."


"Ini karena kau gagal memancing temannya si Faith itu. Coba kalau kau bisa membuat temannya itu mau membocorkan identitas Faith ke publik, aku tidak perlu menyewa Chunghao."


"Nami terlalu penakut. Setelah ditemui oleh Direktur Ashley, dia malah mundur. Payah sekali dia...."


"Mau bagaimana lagi ? Si Chunghao itu mengetahui rahasiaku. Apa kau mau kakakmu ini gagal menjadi Miss Korea gara-gara ketahuan pernah membully orang saat di SMA dulu ? Aku tidak mau semua kerja kerasku selama ini gagal. Sepanjang tahun menjadi pekerja sosial di Panti Jompo itu sama sekali tidak menyenangkan, Siena."


"Itu masalahmu, eonni. Bukan masalahku."


"Mwoo !?!!! Bukan masalahmu kau bilang ? Kau yang lebih dulu datang kepadaku dan mengeluh karena kau iri dengan si Faith itu. Kau yang memintaku mencari orang untuk membuntutinya."


"Jangan sok suci begitu, eonni. Kau juga menyetujui permintaanku karena kau dendam padanya kan ? Ingat, kau yang memberitahu soal siapa Faith yang sebenarnya padaku."


"Aku hanya minta kau untuk menggagalkan debutnya si Faith tolol itu !!! Bukan untuk mencelakainya, Park Siena !!!!"


"Sudahlah eonni. Aku malas membahasnya. Yang penting sekarang Faith sudah tidak bisa meneruskan karirnya menjadi idol. Dia juga buta karena kecelakaan itu. Seandainya Chunghao buka mulutpun, yang akan dipermasalahkan hanyalah soal identitas Faith yang bocor ke publik. Tidak akan ada yang membahas soal kecelakaan itu. Hanya aku dan eonni yang tahu soal kecelakaan itu. Jadi, lebih baik kita berdua bekerja sama untuk menghilangkan jejak dan menyuap saksi mata kalau kita berdua ingin selamat. Dan satu lagi, ini terakhir kali eonni menemuiku di agensi."


Nami meremat ponselnya kuat-kuat. Amarahnya benar-benar menggelegak sekarang. Dia tidak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar. Nami mendudukkan kepalanya saat dia mendengar suara langkah kaki. Dari tempatnya bersembunyi, dia bisa melihat Siena berjalan meninggalkan lawan bicaranya yang masih terpaku di posisinya. Tidak lama, lawan bicara Siean itu membalikkan tubuhnya. Nami tidak melewatkan kesempatan itu untuk mengambil gambar perempuan muda yang menjadi lawan bicara Siena itu.


Beberapa saat kemudian, hanya tersisa Nami sendirian di roof top. Dia masih berada di tempat persembunyiannya. Kebenaran yang baru saja dia dengar membuat kekuatannya menghilang. Rintik-rintik hujan yang mengenai kepalanya mengbalikan kesadaran Nami. Dia pun memutuskan untuk menghubungi seseorang.


"Hallo...."


"Hallo Direktur Ashley. Apa Anda sibuk ?Ada yang ingin saya bicarakan dengan Anda."


"Tidak. Kau bisa langsung ke ruanganku, Nami. Aku tunggu."


Setelah panggilan suara diakhiri sepihak oleh Ashley, dengan bersandar di tembok, Nami berusaha bangun dan berdiri. Dia menghela napas panjang. Berusaha mengisi paru-parunya yang terasa sesak setelah mendengarkan pembicaraan Siena.


Selama ini ternyata dia diperalat Siena untuk menjebak Faith.


Bodohnya dia selama ini sudah meragukan Faith.


(TBC)



Hayoloohhhh

MelodyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang