Girl In The Mirror

275 60 8
                                        

Kai kembali melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan kirinya. Dia menghembuskan napas panjang sembari meremat setir mobilnya sendiri. Sudah lewat satu jam dia dan Naeun menunggu di parkiran basement rumah sakit. Tapi mobil Baekhyun sama sekali belum tampak di sana.


Naeun yang duduk di samping Kai juga tidak jauh berbeda. Entah sudah berapa kali gadis itu berdecak dan mengumpat karena terlalu lama menunggu.


"Kita ini mau menunggu sampai kapan ? Sampai matahari terbit dari barat ?" ketus Naeun. Kai menoleh ke samping. Dia juga sangat kesal bercampur khawatir saat ini. Tapi jika meladeni Naeun, yang ada nanti mereka akan berakhir bertengkar di basement dan tidak jadi menjenguk Faith.


"Sabar sebentar.... Baekhyun bilang penjagaan di EM diperketat. Para artis dan trainee tidak bisa sembarangan keluar masuk tanpa penjagaan manajer...."


"Jadi, kita harus menunggu Taeyong sampai kapan ? Lagian dia yang lebih dahulu memberitahu soal kecelakaan Faith, tapi kenapa justru dia yang tidak bisa keluar dari sana. Benar-benar merepotkan...." cibir Naeun.


Kai memejamkan kedua matanya kemudian menghela napas panjang. Untung saja dia sudah terlatih menghadapi Sehun yang mulutnya sama tajam dengan mulut Naeun.


"Taeyong itu leader, Naeun-ah. Dia tidak bisa bertindak seenaknya. Apalagi di saat-saat seperti ini. Mengertilah sedikit, heeum?"


Naeun mengerucutkan bibirnya. Tidak, dia bukannya tidak mengerti. Dia mengerti kondisi Taeyong. Tapi dia juga takut. Bagaimana kalau saat mereka sedang menunggu di bawah sini, terjadi sesuatu dengan Faith di atas sana.


Naeun menggelengkan kepalanya. Dia tidak ingin memikirkan apapun sekarang. Faith itu tangguh. Sama seperti dirinya.


Kai melihat apa yang dilakukan oleh Naeun. Ditambah lagi dengan tindakan Naeun menusuk-nusuk pinggiran jemarinya dengan menggunakan kuku-kukunya. Kebiasaan Naeun yang selama ini diperhatikan oleh Kai saat gadis itu sedang gugup. Emosi Kai luruh seketika. Dia harusnya mengerti. Naeun hanya ingin cepat-cepat melihat Faith dengan mata kepalanya sendiri.


Kai mengulurkan tangannya kemudian menautkannya dengan salah satu tangan Naeun.


"Jangan begitu... jari-jarimu jadi luka semua...." ucap Kai lembut sambil mengusap punggung tangan Naeun yang bisa digapai oleh ibu jarinya.


"Lima menit. Aku janji, kalau lima menit Baekhyun Hyung tidak datang, kita naik sendiri ke atas. Aku sudah mengantongi ijin dari Donghae Hyung." bujuk Kai.


Tapi tidak sampai lima menit, ponsel Kai bergetar. Panggilan dari Baekhyun yang menyampaikan kalau mereka juga sudah sampai di rumah sakit. Mereka menunggu di lift khusus yang terhubung langsung dengan bangsal VVIP. Seharusnya lift itu tidak ada, tapi tentu saja karena pengaruh EM, supaya kedatangan mau kepergian keluarga dan kenalan Faith tidak terendus oleh media.


"Ah.... Aku lupa.... Baekhyun Hyung tidak datang hanya dengan Taeyong. Taemin Hyung juga ikut. Jadi, boleh aku minta supaya kamu sedikit menjaga sikapmu ? Sedikit saja.... Oke ?"


Naeun menggeram pelan. Kenapa lagi laki-laki pengkhianat itu harus ikut muncul ? Tapi siapa Naeun bisa melarang kehadiran pemuda itu ? Saat ini yang terpenting dia bisa cepat naik ke atas. Karena jujur saja, tanpa ditemani oleh Kai, tidak mungkin Naeun mendapatkan akses untuk menjenguk Faith.


"Jangan biarkan dia dekat-dekat denganku, atau aku akan mencakar wajah tampannya itu. Jangan kamu pikir aku tidak berani melakukannya, Kim Jongin...." cetus Naeun sebelum keluar dari mobil Kai.


MelodyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang