Don't Wake Me Up

374 52 4
                                        


Hyukjae berkali-kali mengerjapkan matanya agar tetap terjaga sambil menggendong Melody yang terus-terusan menangis sejak makan malam selesai. Dia sudah melakukan semua yang ada di dalam daftar yang diberikan oleh Ahn Uisanim dan Nyonya Lee.


Mengecek popok Melody ? Sudah.



Memberikan susu ? Sudah.


Mengganti pakaiannya ke bahan yang lebih nyaman? Sudah.


Mengecek suhu tubuhnya dengan termometer? Sudah.


Hyukjae sudah terlihat sangat kacau. Dia menatap Melody yang masih saja menangis dengan putus asa.


"Cuppp... cuppp.... Melody mau apa ? Lapar ? Haus ? Sakit ? Bilang dong sama Appa... Kalo hanya menangis begini mana Appa tahu ???" ucap Hyukjae. Beberapa saat kemudian dia mendengus pelan menyadari kebodohannya. Bagaimana Melody bisa memberitahukan apa yang dia rasakan ? Melody hanya bayi berumur dua bulan. Dia belum bisa bicara. Dia belum mengerti apa yang Hyukjae katakan.


Hyukjae menghela napas panjang. Dia meletakkan Melody ke atas tempat tidur dengan hati-hati. Dia pun menepuk-nepuk paha Melody pelan agar putrinya itu cepat tertidur. Tapi sia-sia saja. Melody tetap saja rewel. Malah Hyukjae yang sempat tertidur beberapa saat.


Hyukjae lalu mengangkat Melody kembali dan menggendongnya sambil berjalan pelan mengelilingi bagian dalam paviliunnya. Entah sudah berapa putaran yang Hyukjae lakukan sejak makan malam tadi. Yang dia tahu badannya lelah, kedua kakinya pegal, matanya mengantuk dan perutnya lapar. Belum ada satupun makanan yang masuk ke dalam perutnya sejak siang tadi. Waktunya habis untuk mengurusi Melody yang cukup rewel hari ini.


Hyukjae lalu mengambil ponselnya. Dia butuh menenangkan dirinya sendiri. Jadi Hyukjae memutuskan untuk memutar lagu yang ada di playlist ponselnya. Lagu pertama yang mengalun adalah lagi ciptaan Donghae dan Faith untuk album berbahasa Jepang mereka. Judulnya Wings.


"Apa kau tahu Melody-ya... Lagu ini di buat oleh Donghae Samchon dan Faith Eonni. Faith itu kakak perempuanmu. Dia galak. Kalau kau sudah besar nanti, jangan berani-berani membantah kakakmu ya... Appa saja kadang sering kalah berdebat dengan kakakmu itu." Hyukjae membuka mulutnya dan mulai bercerita pada Melody sambil tetap berjalan berkeliling.


"Dulu Appa nggak tahu kalau Eommamu ternyata hamil kakakmu. Jadi, kakakmu itu sangat membenci grup Appa. Dia bahkan mencampurkan obat pencahar ke dalam minuman Appa dan Donghae Samchon. Ckckckckk... Sadis kan kakakmu itu ?"


"Meskipun begitu, kakakmu itu hatinya sangat baik. Ahhh... Dia juga sangat cantik. Kau pasti akan secantik kakakmu kalau kau besar nanti. Appa yakin... Karena Eomma kalian sangat cantik..."


Setetes air mata lolos dari kelopak mata Hyukjae dan  jatuh membasahi pipi Melody. Semua monolognya pada Melody tadi membuat Hyukjae kembali teringat pada tiga tahun terakhir dalam hidupnya. Tiga tahun yang menurut Hyukjae adalah tiga tahun yang paling sempurna dalam hidupnya. Ada Joyfull, wanita yang sangat dia cintai. Dan Faith, putri tunggalnya, yang meskipun sering berdebat dengan Hyukjae, tapi itu adalah cara mereka berdua untuk saling menunjukkan perhatian kepada satu sama lain.


Dari satu tetes, air mata Hyukjae mengalir semakin intens. Bahunya mulai bergetar saat isakannya mulai terdengar kencang. Saat lagu di playlistnya berganti, tangis Hyukjae semakin tak terbendung sementara Melody justru mulai tenang. Lagu yang bergema di dalam paviliun adalah lagu yang selalu didengarkan oleh Joy saat dia mengalami morning sickness. Lagu yang memiliki judul yang sama dengan nama putri keduanya.



MelodyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang