Here's what I most want you to know : this really as bad as you think. No matter what anyone else says, this sucks. What has happened cannot be made right. What is lost cannot be restored. There is no beauty here, inside this central fact.Acknowledgement is everything.
You're in pain. It can't be made better.
The reality of grief is far different from what others see from the outside. There is pain in this world that you can't be cheered out of.
You don't need solutions. You don't need to move on from your grief. You need someone to see your grief, to acknowledge it.You need someone to hold your hands while you stand there in blinking horror, staring at the hole that was your life.
Some things cannot be fixed. They can only be carried.
Siwon teringat tulisan yang pernah dia baca di salah satu kolom New York Times. Saat itu, dia hanya membacanya sepintas lalu. Sambil berharap, dia tidak perlu mengalami kengerian itu. Kehilangan seseorang yang sangat berarti dalam hidupnya.
Tapi, berada di depan makam Joy, membuat tulisan yang dibacanya bertahun-tahun yang lalu tercetak jelas dalam pikirannya. Tidak perduli berapa kali Ibunya meminta maaf dan menyesal karena tidak menyetujui hubungan Joy dan Siwon, atau berapa kali adiknya datang untuk menghiburnya dan mengatakan semuanya akan baik-baik saja. Bahwa waktu yang akan menyembuhkan semua luka. Bagi Siwon, semua kesedihan itu menyesakkan. Semuanya tidak akan lagi terasa sama. Separuh hidupnya ikut terkubur bersama dengan Joy.
Di seberang makam Joy, Donghae berdiri sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya. Dia memandang ke langit untuk mencegah air mata yang sudah memaksa turun dari kelopak matanya. Donghae memang anggota yang paling sentimental dari semua anggota Super Junior. Tapi Donghae menangis bukan karena alasan sesepele itu. Dia pernah berada di posisi Siwon. Bertahun-tahun telah berlalu, namun Donghae tetap tidak bisa melupakan kepedihan yang menggelayutinya.
Dia bisa tersenyum dan tertawa di atas panggung. Bercanda dengan sesama anggota Super Junior saat kamera sedang merekam mereka. Itu hanya ilusi yang diciptakan oleh Donghae. Ketika dia sudah melepas semua atribut keartisannya. Ketika dia pulang ke apartementnya yang sepi. Donghae akan berbaring dalam gelap dan menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut tebal. Dalam kegelapan itu, Donghae akan menangis sendirian. Meratapi kesepian yang menggerogotinya perlahan-lahan.
Sudah lewat satu jam, tapi Donghae maupun Siwon tetap berada di posisi mereka masing-masing. Donghae sengaja mengikuti Siwon ke makam Joy. Dia tahu bagaimana Siwon sangat terluka dengan kepergian Joy. Sama terlukanya dengan Hyukjae dan Faith. Tapi, ketika Hyukjae dan Faith bisa leluasa menangis dan berduka, tidak demikian halnya dengan Siwon. Pria itu hanya bisa menangis dalam diam. Dan itu membuat hati Donghae hancur.
Donghae menghela napas panjang lalu berjalan mendekati Siwon. Dia meletakkan salah satu telapak tangannya ke pundak Siwon lalu meremasnya pelan.
" Siwon-ah..." panggil Donghae. Siwon mendongak kemudian tersenyum tipis lalu kembali terpekur di depan makam Joy.
" Jangan begini, Siwon-ah... Joy pasti tidak akan tenang disana..."
" Kenapa dia harus pergi kalau dia tidak bahagia disana, Hae-ya? Tidak bisakah dia tinggal disini saja ?"
" Itu diluar kehendak Joy... Dia juga pasti tidak ingin meninggalkan keluarganya..."
"Bagaimana aku harus melanjutkan hidupku, Hae-ya ? Alasanku untuk bertahan hidup sudah tidak ada lagi..."

KAMU SEDANG MEMBACA
Melody
FanfictionHe lost his joy His daughter lost her faith But they are forget that love is a melody Highest rank : #1 in Eunhyuk 18 April 2022 #1 in Hyukjae 30 November 2023 #2 in suju 31 Desember 2024 #1 in suju 07 Januari 2025