Pagi ini, setelah kejadian Faith membanting pintu kamarnya di depan wajah Taeyong, pemuda itu tampak tidak bersemangat untuk menjalani hari. Mangkuk berisi sereal dan susu dingin yang ada di hadapan Taeyong hanya dimainkan saja oleh Taeyong. Sendok yang ada di tangan kanannya, dia gunakan untuk mengaduk-aduk susu dingin tanpa ada niatan untuk memakannya.
"Jangan bermain dengan makanan. Tidak baik...." tegur Bibi Hong. Dahi Taeyong mengernyit saat Bibi Hong menyerahkan sesuatu kepadanya di meja makan.
"Apa ini ?" tanya Taeyong bingung. Dia meraih sebuah undangan yang diletakkan Bibi Hong di samping mangkuk yang berisi serealnya.
"Undangan terbatas untuk re-opening sebuah restoran baru dekat jembatan St. Louis. Tempat itu sangat terkenal di Missouri karena pemandangannya langsung menghadap ke arah gerbang melengkung yang ikonik. Apalagi saat matahari terbenam. Benar-benar seperti sebuah lukisan."
"Lalu, harus aku apakan undangan ini ?"
"Ajak Faith ke sana. Kalian berdua butuh hiburan..."
Taeyong menarik napas panjang. Dia meletakkan kembali undangan itu di atas meja lalu mendorongnya kembali ke arah Bibi Hong.
"I think I'll pass... Bibi lihat kan semalam bagaimana marahnya Faith saat aku ajak ke perpustakaan ?"
Bibi Hong tersenyum lembut. Dia mendorong kembali undangan itu ke hadapan Taeyong.
"Kamu menyerah sekarang ? Ini baru dua minggu, young man.... Bagaimana nanti kau menghadapi dia seumur hidupmu?" Bibi Hong mengedipkan sebelah matanya pada Taeyong.
"Kamu juga butuh relaks sejenak, Taeyong. Soal bagaimana membujuk Faith supaya dia mau ikut, serahkan padaku...." pungkas Bibi Hong sambil menepuk lengan Taeyong lembut kemudian berlalu dari hadapan pria itu. Meninggalkan Taeyong sendirian di depan meja makan. Tercenung dalam diam menatap undangan pembukaan kembali restoran yang ada di hadapannya itu.
🎵🎵🎵🎵🎵🎵🎵
Selepas berbicara dengan Taeyong, Bibi Hong berjalan menuju ke kamar Faith. Satu tangannya memegang nampan berisi sarapan untuk Faith. Selain itu, sudah waktunya Faith untuk membersihkan dirinya.
"Faith.... Bibi bawakan sarapan untukmu. Bibi masuk ya...." ucap Bibi Hong dari balik pintu kamar Faith. Terdengar suara langkah kaki yang diseret. Bibi Hong mundur satu langkah ke belakang saat pintu kamar dibuka oleh Faith.
"Good morning, sunshine...." sapa Bibi Hong saat melihat Faith. Seperti biasa, Faith tidak pernah membalas sapaan dari Bibi Hong. Gadis itu malah memutar tubuhnya, berjalan kembali ke arah tempat tidur sambil meraba-raba agar tidak membentur sesuatu. Faith tidak tahu, Taeyong dan Bibi Hong mengendap-endap masuk ke dalam kamar Faith di malam kedua mereka berada di rumah ini, memindahkan barang-barang yang sekiranya bisa membahayakan bagi pergerakan Faith. Mereka berdua melakukannya sepelan mungkin agar tidak menganggu Faith yang sedang beristirahat.
Meskipun sapaannya tidak dibalas oleh Faith, Bibi Hong tetap tersenyum lembut. Dia masuk ke dalam kamar, meletakkan nampan di atas meja rias Faith kemudian berdiri di hadapan gadis itu. Tangannya terulur untuk membimbing gadis itu agar duduk membelakanginya.
"Sepertinya pagi ini aku harus mencuci rambutmu. Bagaimana ?" tanya Bibi Hong sembari kedua tangannya membuka ikatan rambut Faith kemudian menyisir rambut panjang Faith dengan jari-jarinya.
"Terserah...." jawab Faith singkat.
Bibi Hong kemudian beranjak menuju ke dalam kamar mandi yang ada di kamar Faith. Meletakkan kursi di depan wastafel. Jadi Faith bisa duduk di sana saat Bibi Hong mengeramasi rambutnya. Kemudian Bibi Hong juga memindahkan shampoo dan conditioner ke tempat yang bisa dia jangkau. Setelah menyelesaikan pengaturannya, Bibi Hong kembali masuk ke dalam kamar, lalu membimbing Faith menuju ke kamar mandi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Melody
أدب الهواةHe lost his joy His daughter lost her faith But they are forget that love is a melody Highest rank : #1 in Eunhyuk 18 April 2022 #1 in Hyukjae 30 November 2023 #2 in suju 31 Desember 2024 #1 in suju 07 Januari 2025