LimaPuluhDua📍

2.7K 200 18
                                    

Hari ini adalah hari terakhir dimana Billar dan Lesti berada di Negri Jepang. Hari terakhir ini digunakan Lesti dan Billar dengan sebaik mungkin.

Karena ada tiga tempat lagi yang belum mereka kunjungin yaitu Sungai Okawa di Osaka, Kobe Harborland Umie, dan Kobe Port Tower. Ke tiga tempat ini letaknya tidak begitu jauh dari hotel Okura dan untuk sampai disana juga tidak membutuhkan waktu lama.

"Selamat pagi sayang". Ciuman singkat Billar mendarat di bibir pink sang istri.

" Selamat pagi juga suaminya dede". Jawab Lesti yang masih meringkuk dibawah selimut tebal itu.

"Bangun yuk udah jam enam! ". Pinta Billar lembut pada sang istri.

Entah kenapa dua hari setelah mereka berada disini sikap Lesti sedikit berubah. Biasanya Lesti yang marah jika Billar ngaret kali ini malah Billar yang begitu perhatian dengan Lesti sedangkan Lesti malam mewarisi sifat ngaret suaminya.

" Dede masih ngantuk ayah. Kalau ayah mau mandi mandi dulu aja gak papa". Lesti malah melanjutkan mimpi indahnya itu.

"Bun bangun dulu yuk. Nanti kita ketinggalan lho lihat bunga sakura nya. Mana kita belum sarapan lagi".

Tanpa menjawab Lesti pun langsung berdiri dan menyambar handuk yang dibawa Billar lalu berlari kekamar mandi.

"Lah gimana ceritanya? Malah ngeduluin mandi".

Tak lama kemudian Lesti sudah keluar dari kamar mandi. Tapi Billar sedikit khawatir kepada sang istri ketika melihat perubahan raut wajahnya.

" Sayang kamu gak papa? ".

" Ehmm.. Dede gak papa emang kenapa? ". Heran Lesti ketika suaminya bertanya seperti itu.

" Kok muka kamu pucat banget sih. Kamu sakit? ". Billar pun berjongkok di samping Lesti yang sedang make up.

" Enggak, dede gak sakit. Tapi gak tau kenapa badan dede lemes banget".

"Tuh kan bener kamu sakit. Kalau gitu kita tunda dulu ya ke Osaka nya". Cemas Billar.

" Jangan dong sayang. Kalau ditunda kita gak jadi lihat bunga sakura mekar dong? ". Lesti pun nampaknya sedikit kecewa.

" Tapi kondisi kamu gak memungkinkan de buat kita jalan kesana? ".

" Enggak papa kak. Percaya deh sama dede. Paling nanti kalau dede udah makan. Badanya udah fit lagi".

"Udah sana mandi".Tak ingin berdebat dengan sang istri Billar pun hanya menuruti perintah sang istri.

Billar pun keluar hanya dengan menggunakan celana boxer tanpa baju ataupun daleman. Tangannya asik mengeringkan rambut gondrongnya dengan handuk.

Lesti pun yang melihat tingkah sang suami hanya bisa bergeleng. Ia sampai tak habis pikir kenapa dari dulu hingga sekarang suaminya itu sama saja. Bukanya tambah tua eh malah tambah muda.

"Kakak kapan tuanya sih? ". Tanya Lesti polos

" Mana kakak tau kakak kan ikan". Canda Billar pada Lesti.

"Tumben kamu nanya gitu emang kenapa? ". Heran Billar dengan pertanyaan gila dari sang istri.

" Dede perhatiin nih ya dari awal kita ketemu sampai detik ini tuh kakak itu gak berubah tau, bukannya tambah tua tapi malah tambah muda". Jawab Lesti tulus dari lubuk hati yang paling dalam.

"Kamu mau muji apa mau nyindir sih". Billar pun dengan sengaja menoel hidung minimalis sang istri lalu berganti pakaian.

" Dede serius. Beruntung banget dede dipertemukan dengan sosok laki² yang mampu menyembuhkan luka di hati dede dengan ketulusan dan keiklasan cintanya". Tak sadar Lesti pun meneteskan air mata.

𝐂𝐢𝐧𝐭𝐚 𝐋𝐞𝐬𝐥𝐚𝐫Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang