Utamakan Vote❤
.
Typo? Maafkan❗
.
Komentar/Tanya²/Kepoin🖤
.
Selamat Membaca dan Menikmati❤Lesti maupun Billar masih berada didalam mobil namun mereka masih setia di tempat. Lesti masih sangat ketakutan dengan ODGJ tersebut. Ia pun masih menangis dipelukan sang suami.
"Udah sayang jangan nangis! Kan kakak udah kesini, udah ya jangan nangis! ". Tangan Billar mengusap lembut bahu Lesti.
" Tapi kak dia masih disana dede takut". Untuk berucap saja bibir Lesti sedikit gemetar ketika ia melihat ODGJ itu masih berada di depan mobilnya.
"Udah gak papa sayang. Udah jangan sedih lagi mending sekarang kita cari restoran dulu ya kita Dinner! ". Tanpa menunggu persetujuan Lesti Billar langsung mengendari mobilnya begitu saja.
Didalam perjalanan Lesti masih setia memeluk lengan kekar Billar dan menyenderkan kepalanya ke tangan sangat suami. Billar pun tak berniat untuk mengusik kenyamanan sangat istri. Malah Billar suka jika sangat istri manja dengannya.
Hingga kini mereka telah sampai di salah satu restoran bintang lima dikawasan Jakarta Selatan. Billar pun memesan privat room agar istrinya tidak begitu terganggu dengan keramaian apalagi ini adalah malam minggu. Mengingat istrinya masih shock berat.
"Kok kita ke privat room sih sayang? ". Tanya Lesti bingung.
" Enggak papa biar kamu gak ke ganggu sama keramaian aja. Kamu kan habis ketakutan lihat ODGJ tadi". Laki² berusia tiga puluh tahun itu membawa sangat istri untuk duduk di sofa yang tersedia disana.
"Kami tunggu sini dulu ya kakak pesenin makanan! ". Lesti pun hanya mengangguk saja. Billar pun keluar room lalu memesan makanan. Tak lama ia kembali menghampiri sangat istri.
Sekitar dua puluh menit kemudian pelayan datang dengan membawa nampan berisi makanan pesanan Billar serta minuman dan Dessert sebagai makanan pencuci mulut.
" Sayang ini gak kemahalan? ". Tanya Lesti kagum dengan hidangan yang dipesan Billar. Walaupun tak banyak tapi Lesti tau jika satu porsi makanan itu tak cukup hanya dengan uang lima ratus ribu.
" Demi kamu apa sih yang enggak? Mau berapapun harga makanan ini asal kamu senang bakal kakak bayar! ". Senyum indah terukir di bibir Billar. Melihat senyum manis sang suami Lesti pun ikut mengukir senyum.
Seperti biasa tradisi yang tak pernah Billar dan Lesti lupakan yaitu tradisi suap menyuap. Walaupun mereka sudah menjadi orang tua dan akan memiliki tiga anak namun tradisi ini tak akan pernah mereka lupakan dimanapun dan kapanpun.
Sweet bukan?Seketika Billar merapatkan tubuhnya kesamping sang istri. Tatapannya pun tak lepas dari mata indah sang istri. Perlahan tapi pasti Billar semakin mendekatkan bibirnya ke bibir sang istri, ia langsung melumat lembut bibir sang istri. Tak mau kebablasan Billar pun menyudahi aktivitas nya.
Lesti pun bingung sendiri melihat tingkah sang suami itu. Ia pun menelan slavinanya kasar lalu ia menetralkan detak jantungnya. Walaupun sudah lama berumah tangga tapi kadang ia masih gugup jika terjebak seperti ini.
"Ada saus nya di bibir". Jawab Billar santai lalu ia tersenyum.
Mendapat perlakuan sepesial seperti ini Lesti pun tak bisa menahan bagaimana pipinya yang sudah memerah seperti tomat.
" Kok pipinya merah sih? ". Tanya Billar sedikit menggoda.
" Apaan gak ada ya". Lesti mencoba santai namun semua itu gagal. Karena Billar sudah tau.
"Gak usah bohong. Yang ada kamu ketagihan dan mau lagi". Lagi² Billar menggoda.
" Ih apaan sih jangan gitu tau! Udah lanjutin makan aja! ". Lesti mencoba mengalihkan perhatian.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐂𝐢𝐧𝐭𝐚 𝐋𝐞𝐬𝐥𝐚𝐫
Short Story𝓒𝓲𝓷𝓽𝓪 𝓛𝓮𝓼𝓵𝓪𝓻 Support author dengan cara: ✅ Follow ✅ Vote ✅ Comment & Share