Hm' Vote🖤
.
.
Komentar Yang Banyak!!Sesampainya dirumah Billar langsung menggendong Kei dan menidurkan nya dikamarnya sendiri yang tak jauh dari kamar Billar. Setelah Kei berada dikamar tanpa membersihkan badan Billar langsung berbaring dikasur tanpa melepas sepatu, mungkin karena efek ngantuk berat dan pagi² ia harus syuting lagi.
Lesti yang melihat tingkah aneh suaminya itu hanya bisa menggeleng. Setelah ia selesai membersihkan make up ia melepas sepatu sang suami dan membenarkan posisi tidur sang suami agar badannya tidak sakit².
Lesti ikut berbaring disamping sang suami, menarik selimut agar menutupi tubuhnya dan sang suami lalu ia memeluk hangat tubuh sang suami. Kini mereka pun sudah memasuki alam mimpi masing².
Suara azan subuh telah berkumandang. Perlahan Lesti membuka matanya. Tidur hanya beberapa jam lalu bangun lagi sudah sering dilakoni Billar maupun Lesti tapi mungkin kali ini ia akan mengurangi job on air nya, mengingat sekarang ia sedang hamil.
Lesti pun membangunkan sang suami agar ikut sholat subuh berjamaah. "Sayang, bangun dulu yuk! Udah azan soalnya". Ucap Lesti lembut.
Billar pun tak menjawab ia malah semakin mendekap sang istri dengan kuat.
" Sayang bangun yuk!! Keburu matahari nya terbit sayang ".
Ketika mata Billar telah berhasil terbuka ia malah duduk disamping sang istri lalu menatap sang istri lama.
" Kiss dulu sini! ". Billar menunjuk pipinya dengan jari jari telunjuknya.
" Mandi, sholat baru dede kasih kiss! ". Lesti langsung meninggalkan sng istri untuk mengambil air wudhu.
" Dasar bumil. Untung sayang". Billar pun bergantian untuk mengambil air wudhu dengan sang istri.
Billar mengimami Lesti dengan sangat khusuk. Setelah sholat mereka tak lupa membaca beberapa ayat Al-Quran. Walaupun cuma beberapa potong ayat tapi sebisa mungkin mereka lakukan.
"Sayang dede ke Kei dulu ya. Takut belum sholat nanti". Pamit Lesti kepada Billar.
" Kiss nya mana? ". Tagih Billar pada snang istri.
Lesti pun langsung menuruti apa kata sang suami. Jika tidak mungkin perang dunia antara kubu bundaLes dan kubu ayabBi akan terjadi.
Diketuknya pintu kamar sang anak beberapa kali tapi sama sekali tidak ada jawaban. Melihat Pintu tak terkunci Lesti pintu masuk dan mendapati sang anak sedang duduk murung diatas kursi.
"Hei abang kenapa kok murung gitu? Ngak mau sapa dede nya nih? ". Lesti mencoba mencairkan suasana.
" Hai adek selamat pagi. Sehat² di perut bunda! Abang udah gak sabar lihat kamu lahir". Kei meraba perut sang bunda seolah mengajak sang adik berinteraksi namun masih dengan muka yang dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐂𝐢𝐧𝐭𝐚 𝐋𝐞𝐬𝐥𝐚𝐫
Short Story𝓒𝓲𝓷𝓽𝓪 𝓛𝓮𝓼𝓵𝓪𝓻 Support author dengan cara: ✅ Follow ✅ Vote ✅ Comment & Share