LimaPuluhEmpat📍

2.8K 240 36
                                        

Warning!!

Vote harus setara dengan viwers ❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vote harus setara dengan viwers ❤

.
Typo? Maafkan!
.
Komentar OY!!
.
Selamat Membaca dan Menikmati

~•~

Tiba² ketika ingin ke kamar mandi Lesti kembali mual seperti apa yang ia rasakan ketika berada di Jepang. Ia pun memuntahkan isi perutnya tapi sama sekali tidak ada yang keluar.

Lesti pun kembali keluar kamar mandi dan tak sengaja menyenggol kalender yang berdiri di atas meja ketika sedang mengambil HP.

Ketika Lesti mengambil kalender yang jatuh dan akan menaikkannya kembali matanya tertuju pada deretan angka tanggalan.

"Kalau lusa tanggal 12 berarti ini tanggal 10 dong? ". Cicit Lesti.

"Harusnya kan tanggal 2 dede udah halangan kenapa sampai saat ini dede belum halangan? ". Bingung Lesti pada dirinya.

" Eh? ". Lesti tiba² terpikirkan sesuatu.

" Ya Allah beneran gak sih? ". Batik Lesti dengan perasaan campur aduk.

Tak mau berfikir lebih jauh dulu. Lesti pun memutuskan untuk menemui Arin ia ingin meminta pendapat kepada Arin apakah benar kalau ia sedang hamil. Karena selama ia di Jepang sampai saat ini ia merasakan mual dan pusing.

Setelah memastikan Arin berada di rumah dan jauh dari Billar, Lesti pun menyuruh Arin untuk naik ke kamarnya.

"Kenapa kau de? ". Tanya Arin bingung.

" Teh gimana ya ceritanya dede bingung? ". Jawab Lesti gugup.

" Kok gugup sih kenapa? Sini ceritalah sama awak! ".

" Ih_-teteh de-de bingung mau mulai dari mana? ". jawab Lesti semakin gugup.

" Sini duduk tenangin dulu. Tarik nafas jangan gugup? ". Lesti pun ikut duduk di sofa dengan Arin.

" Teh lusa kan ulang tahun nya kakak nah rencananya dede mau buat surprise sederhana. Eh tadi waktu dede mau ambil hp gak sengaja nyenggol kalender. Waktu dede lihat dede baru ngeh kalau sebenarnya dede udah telat sekitar satu mingguan". Ucap Lesti sedikit takut.

"Ah.. Dede semoga aja beneran.. Teteh seneng banget". Arin pun langsung memeluk Lesti.

" Bentar teh jangan seneng dulu. Masalahnya dede belum sempet cek bener atau enggak".

"Dede pengen sih beli tespeck tapi takut kakak curiga. Gimana dong teh? ". Bingung Lesti.

" Kamu tenang aja biar teteh yang beli di apotek depan. Pokoknya kamu tunggu sini aja jangan kemana². Lima belas menit dari sekarang teteh balik! ". Arin pergi begitu saja meninggalkan Lesti.

𝐂𝐢𝐧𝐭𝐚 𝐋𝐞𝐬𝐥𝐚𝐫Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang