⚠kalo ada yang nanya kok part yang ini beda? Coba kalian baca ulang part sebelumnya, aku revisi biar lebih enak dibaca karna ada beberapa yang aku ubah alur Nya. Baca ulang ya⚠
Happy Reading!
Mobil ambulan telah sampai di rumah sakit terdekat, dengan sigap para suster menurunkan brankar dan membawa Rasya ke IGD.
Rasyid berlari dengan tergesa-gesa menyamai brankar yang membawa Rasya menuju IGD, setelah sampai Rasya dibawa masuk dan para suster menahan tubuh Rasyid agar tidak masuk kedalam.
Lelaki dengan bercak darah di seragam sekolahnya duduk di kursi tersedia, menopang kepala nya dengan wajah menunduk.
Ingin menelepon orang terdekat namun ia lupa bahwa Rasya sudah tidak memiliki siapa pun, hingga pernyataan itu menambah rasa Penyesalan nya.
Suara tapak kaki berbunyi, kedatangan Rega, Stevani, Jessica, Anna serta Gavin dan Azriel tidak mengalihkan pikiran Rasyid sedikit pun.
"Gimana sama Rasya?" tanya Stevani dengan raut cemasnya, setelah sekian lama akhirnya ia berbicara dengan mantan pacar nya.
"Gak tau," jawab nya singkat.
Mereka pun duduk di kursi tersedia, menunggu para medis dengan berharap kabar baik.
Drt drt
Bunyi dering ponsel milik Rega mengalihkan tatapan mereka, lelaki itu memundurkan langkahnya dan menjauh dari jangkauan mereka.
“halo tuan?”
“...”
“kabar buruk tuan, nona Rasya mengalami kecelakaan untuk itu saya beserta anak buah saya sudah mencari sang pelaku. Kabar buruk nya lagi, nona Rasya berhenti bernapas disaat saya memeriksa nya, detak jantung nya pun sudah tidak memompa”
“...”
“baik tuan, segera saya cari pelaku nya.”
Rega kembali menghampiri para teman-teman Rasya, dan duduk dengan raut wajah cemas.“kecelakaan itu,” Rega membuka suara nya, semua atensi teralih pada lelaki itu setelah membicarakan kecelakaan tentang Rasya, “disengaja.” lanjutnya.
Rahang Rasyid mengeras dengan mata memerah, “siapa pelaku nya?” tanya lelaki itu dingin.
Seketika atmosfer rumah sakit bertambah menyeramkan, suara berat milik Rasyid mampu membuat mereka bergidik ngeri. Nampak nya lelaki itu sudah diluar kendali.
“masih dicari, setelah saya mendapatkan info. Segera saya beritahu pada kalian”
3 jam kemudian...
Ting!
Pintu instalasi gawat darurat atau disingkat IGD terbuka menampilkan dokter dan para suster, mereka menebak-nebak dari raut dokter tunjukan.
Mereka masih berpositif thingking saat dokter tersebut menundukan kepala nya, “maaf,” hati mereka mulai gundah, “kami tidak bisa menyelamatkan nyawa pasien, beberapa luka di bagian tubuh nya terutama kepala mampu memecahkan saraf-saraf otak dan bagian penting, serta bagian-bagian tubuh seperti tangan dan kaki yang patah.”
“dan saya mendapatkan hal buruk dibeberapa fisik pasien,” semua menatap cemas, jantung mereka seolah tidak berpompa.
“ada apa dok?” tanya Stevani takut.
“saya rasa, pasien melakukan beberapa kegiatan yang mampu membuat diri nya sering terluka dan mendapat memar dibeberapa punggung dan kaki nya” ungkap dokter tersebut memberi tanda tanya pada mereka yang tidak mengetahui apa-apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasya Vs Rasyid [END]
Подростковая литератураTentang kita yang terikat dalam luka -Ketika aku yang kini sudah bukan tujuan mu untuk pulang- [ROMBAK TOTAL!!] Kata orang, Rasyid itu iblis berwujud manusia, Rasyid yang terkenal dengan sikan bengis dan arogan nya serta ketampanan dan kekayaan nya...