27. harapan pasutri

4.9K 220 4
                                    

Semoga ini yang terbaik, terbaik untuk mu dan diriku. Dan terbaik untuk hati kita
~ R
.
.
.

Happy reading

"HUAA AMPUNN! MATA DEDEK DAH GAK SUCI!!" teriak seseorang didepan pintu, membuat mereka yang berada didalam kamar tersentak dan menjaga jarak.

Teriakan Recile membuat mereka terkejut, sehingga datang Revano, Raditya dan Aditama menyusul nya.

Serentak mereka menutup mata Recile, Revano, Raditya dan Aditama meringis dan tersenyum kikuk, melihat Recile mengganggu kegiatan mereka.

Aditama mengangkat suara "maaf Recile nya masuk gak ketok dulu, jadi ke ganggu kegiatan kalian" ujar nya sambil tersenyum aneh.

Revano sedikit mendengus geli sekaligus kesal bersamaan, geli karna tindakan mereka dan kesal karna sudah ada yang berani menyentuh adik nya. Revano dan Raditya memiliki jiwa fosesiv.

Rasya dan Rasyid hanya mengangkat alis sebelah, bingung. Apa yang mereka pikirkan? Masih tak menyadari tindakan mereka yang membuat siapapun yang melihat pasti akan salah paham.

"Lanjutkan saja kegiatan kalian, kami tidak akan mengganggu kok" ujar Raditya sambil menepuk bahu Aditama dan Revano sembari terkekeh kecil dan menutup pintu kamar mereka.

Rasya dan Rasyid beralih menatap kearah masing-masing dengan raut wajah yang masih bingung.

Pintu kamar kembali terbuka membuat mereka kembali menoleh menatap Revano yang menyengir "kalo mau buat baby jangan lupa kunci kamar, oh iya sekalian beli pengedap suara" ujar nya lalu dengan cepat menutup pintu nya dan terkekeh.

Rasya dan Rasyid diam sejenak mulai paham apa yang mereka pikirkan, dengan cepat menjauh dan menggaruk kepala yang tidak gatal. Malu sekali rasa nya...

Rasyid dan Rasya sesekali melirik dan tepat kini mata mereka bertemu, dengan cepat mengalihkan tatapan mata masing-masing.

"Rasya"

"Rasyid"

Panggil mereka kompak, sadar akan hal itu mereka kembali salah tingkah,

"Lo aja dulu"

"Lo aja dulu"

Lagi-lagi mereka serentak berucap, Rasya mendengus kasar "lo aja dulu" ujar nya tepat menatap manik mata coklat terang milik lelaki didepan nya ini.

Rasyid mengangguk "l-lo kekamar mandi aja, gue udah selesai" ucap nya membuat Rasya terperangah, hanya ingin mengatakan itu?

Rasya mendengus kesal "lo cuma mau bilang itu doang?" ujar nya

Rasyid menggaruk tengkuk nya yang tak gatal, "sebenar nya ada yang lain sih... Cuma nanti aja deh" ujar nya sebelum nya menjeda ucapan nya

Rasya mengangguk lalu terdiam sebentar, seperti nya ia sedikit ragu untuk berucap "gue... mau minta tolong" ujar nya ragu sambil tersenyum kikuk

Rasyid sedikit bingung sekaligus was-was melihat senyum nya" apaan?" tanya nya

Rasya berbinar, dengan cepat berbalik badan, Rasyid masih tak mengerti "lo ngapain?" Bingung nya

Rasya berbalik "bukain baju gue, reasleting nya kepanjangan, tangan gue gak nyampe" jawab nya membuat Rasyid melotot

Rasyid dengan ragu mendekat dan memegang resleting sambil menetap leher putih jenjang Rasya, ia menarik nya pelan sehingga mulai menampilkan punggung putih mulus istri nya. Ia meneguk liur nya, Rasya benar-benar menggoda iman nya

Rasya Vs Rasyid [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang