20. Mogok

4.7K 245 3
                                        

SELAMAT MEMBACA❤

“assalamualaikum,” salam empat gadis dengan serempak, memasuki rumah mewah bernuansa hitam dan putih.

“waalaikumsalam.” jawab wanita paruh baya dengan celemek yang melekat pada tubuh nya, Melangkah lebih dekat untuk melayani nona muda dan teman nya.

“bi, mamah mana?” tanya Aurel yang dibalas kerutan dari wajah nya.

“mamah lagi di kamar non, mau di panggilin?” Aurel menggeleng dengan cepat, setelah meminta cemilan dan minuman ke empat gadis tersebut beranjak menuju kamar Aurel.

“buset, kamar lo gak ada girly nya banget, rel.” celetuk Natasya menatap kamar Aurel yang di dominasi berwarna hitam dan putih.

“Aurel bukan lu, sih, Nat. Kamar lo aja kayak penampungan iblis.” cerca Keysa membuat Natasya menatap sinis teman nya tersebut.

“dih, apaan, orang warna hijau sama merah itu udah paling cucok meong. Lu nya aja kek cewe banget, najis! warna pink semua lagi kamarnya.” balas Natasya mencibir yang mendapat lemparan boneka dari Keysa.

“diam aja deh, yang warna kamarnya lakik banget.” sindir Aurel menatap Rasya yang kini sibuk menatap lemari buku novelnya.

“ck!” decak Rasya, membuat Aurel, Natasya dan Keysa serempak tertawa. Kesempatan untuk menjahili Rasya sangat terbatas.

Ketukan pintu membuat mereka serempak menatap pintu kamar Aurel, muncul lah pembantu Aurel yang datang membawa nampan berisi cemilan dan makanan, tentu saja di sambut oleh Natasya dan Keysa begitu antusias.

Semua duduk melingkar dibawah kasur, di lapisi karpet berbulu tebal berwarna hitam. Aurel yang tengkurap, Natasya yang tidur beralaskan perut Aurel, serta Keysa yang kini sudah sibuk makan, sedangkan Rasya hanya duduk anggun membaca buku novel milik Aurel.

Natasya langsung bangkit dari duduknya membuat mereka langsung mengalihkan perhatian, “lo tau gak...” mengalirlah gibahan panas dari Natasya.

Setelah matahari hampir tenggelam, Rasya berniat pamit kepada tuan rumah, “gue cabut, mama lo?”

“bentar gue panggilin dulu.” Aurel dengan segera menuju kamar ibu nya, posisi Rasya, Natasya dan keysa di ruang tamu saat ini.

Dan tiba saja Aurel beserta seorang wanita dengan pakaian mewah nya, yang Rasya perkirakan sudah pasti ibu dari Aurel.

“tante saya pulang dulu, ya, nanti mampir lagi 'kok.” celetuk Keysa yang mendapat delikan sinis dari teman-teman nya terkecuali Kimberly–ibu dari Aurel yang terkekeh kecil seraya mengangguk.

“iya gapapa, mampir sering-sering biar Aurel ada teman nya.”

Rasya pun maju untuk salim, sejenak Kimberly tertegun melihat wajah Rasya yang familiar.

“cantik banget sih kamu.” puji nya pada Rasya, Rasya membalas hanya dengan senyuman kecil.

Setelah itu Rasya dan yang lain pamit pergi meninggalkan pekarangan rumah Aurel.

“dia anak dari Wiliam sama Rachel, ya, sayang?” tanya Kimberly yabg diangguki Aurel.

Mereka masuk seraya berbincang hangat, dan rangkulan yang selalu Aurel sukai.

Sayang sekali, Damar–ayah Aurel sudah pergi saat ia berumur 12 tahun.

Pah, Aurel bahagia punya mamah yang sayang sama Aurel.

...

Saat ini Rasya berada di depan komplek Aurel, saat ini ia sedang menunggu jemputan atau transportasi umum, Natasya maupun Keysa tidak ada yang bisa mengantar nya, mereka mempunyai urusan yang begitu penting hingga tak bisa membantu nya.

Rasya Vs Rasyid [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang