54. terungkap

5.1K 214 28
                                    

Plis lah tolong vote dong, ini part nya spesial banget gyss😭 Vote and comment jangan lupa Share. Kalo gak vote asli aku gak mau up

#ngambek

“pada akhirnya, aku lah yang ditinggalkan pergi.” – Rasya Mazora Wiliam.

•••

“sahabat macam apa lo!” Rasya masih bernada tenang namun menusuk.

Lawan bicaranya bukan nya malu malah tersenyum menyeringai, bangga.

Tangan gadis itu melipat dibawah dada seolah disini dia memang tidak bersalah, dagu nya diangkat menantang.

“Rasya harus nya lo sadar kalo Rasyid itu ditakdirkan bukan buat lo!” ucapnya begitu santai seakan-akan lupa dengan kenangan yang mereka jalani selama ini.

“lo cuma sementara, sampah!” tandas lawan bicara nya.

“udah mending lo pulang, cuci tangan, dan urus hidup lo yang sekarang cuma sebatang kara!” ucap nya seraya menampilkan senyum mengejek.

Dada Rasya rasa nya semakin sesak. Yang terjadi didepan nya sama sekali tidak terlintas dalam pikiran nya selama ini. Apakah benar yang terjadi memang nyata? Mengapa rasa nya sulit mencerna semua nya, Mata Rasya tidak berpaling, ia masih berusaha keras meyakinkan jika mereka sedang melakukan drama.

“kalian nge-prank gue ya?”

“hah?! Prank? Gak guna!” sergah cewek yang sama dengan mendorong tubuh Rasya menjauh.

“rel jangan keterlaluan!”

Suara itu, suara yang dulu selalu melindungi dan menjaga Rasya. Iya, dulu.

“sayang kok kamu belain dia sih!” gerutu Aurel memegang tangan Rasyid. Wajahnya yang selalu dingin berubah manja, ia tunjukkan seraya menggelayut di tangan Rasyid.

Rasya kini menatap Rasyid dengan sisa keberanian, Rasyid hanya memalingkan wajahnya, menghindar.

“ayo pulang aku anter!”

Aurel menggeleng, “gak mau Rasyid”

“aku udah muak tutup-tutupin ini semua! Biar dia tahu hubungan kita sebenarnya” jeda Aurel kembali menatap Rasya.

“iya! Gue dan Rasyid pacaran, kenapa!? Iri?”

Memang benar kata orang, dijatuhkan sebelum diterbangkan itu lebih sakit. Sulit dimengerti? coba pahami karna tidak semua hal yang kamu pahami dalam waktu singkat.

Mata terpejam cukup lama, berharap semua ini mimpi semata. Ia masih mencoba menahan sesak yang semakin membuat napas terasa sulit. Jantung berdetak kencang, aliran darah mencoba mendobrak benteng agar otak segera jalan.

Rasya mencoba menatap lelakinya, dulu.

Rasyid.

Kaki melangkah mendekat, mengikis jarak. Masih berharap jika semua ini hanyalah drama, Rasya menatap mata Rasyid cukup lama dengan tangan yang menggenggam menguatkan diri.

Rasya Vs Rasyid [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang