45. Cemburu

3.3K 175 0
                                    

Happy reading!

“woi bangun!! Kebo banget sih lo semua!?” Aurel naik pitam melihat para sahabat nya yang sulit dibangun kan, apalagi dengan Keysa yang malah tak terusik sedikit pun, Latihan meninggal mungkin.

Suara pintu kamar mandi terbuka, menampilkan gadis yang kini sudah memakai baju santai nya. “udah, biarin aja. Biar gue yang atasin, lo mandi sana” perintah Rasya dituruti Aurel.

Rasya menggelengkan kepala nya, tersenyum smirk. Ia melangkah mendekati nakas, kemudian mengambil remote AC dan mematikan AC nya.

Ia yakin, tak akan lama mereka akan bangun karena merasa kepanasan. Selang beberapa menit Natasya dan Keysa menggeliat gerah, Rasya yang duduk disofa menonton tv pun terkekeh kecil melihat nya.

Aurel pun sudah selesai membersihkan diri, kini mereka berniat untuk lebih dahulu keluar mencari makan dan meninggalkan para sahabat nya.

“yuk turun” ajak Aurel diangguki Rasya.

...

“anjirr bangun bego, lo berdua gak bangun-bangun lama-lama gue ceburin ke kali!” ancam Gavin pada Rasyid dan Azriel, mengingat Rasyid yang tidak tidur malam tadi, membuat ia menjadi ngantuk di pagi hari.

Azriel mengusap wajah nya kasar, lalu melemparkan bantal yang entah milik siapa kepada Gavin. “ganggu ae lo monyet!” umpat azriel kesal.

Rasyid menghembuskan napas nya berat, merasa terganggu dengan kebisingan suara dakjal seperti mereka.

“berisik!” Gavin dan Azriel yang awal nya saling adu mulut langsung terdiam, dan kembali kegiatan mereka. Kalau sudah seperti ini mana berani mereka pada Rasyid.

Revano yang sedaritadi menyisir rambut nya terkekeh, hanya dengan teguran Rasyid mereka langsung bungkam.

“gue cabut nyusul Rasya, takut nya dia nyasar atau digodain cowo-cowo” lontar Revano mampu membuat Rasyid membuka mata nya lebar. Memang pagi tadi ia melihat adik nya bersama Aurel yang hendak keluar, maka dari itu Rasya izin pada nya.

Gavin dan Azriel cengo, menatap Rasyid yang secepat kilat bangun dan masuk ke kamar mandi. Bahkan Revano ternganga melihat Rasyid

“emang gitu ya kalo orang jatuh cinta?” tanya Azriel entah ditunjukkan pada siapa.

“mungkin” jawab Revano dan Gavin bersamaan, masih melamun memikirkan si ketua Cosstiger.

Emang iya Rasyid jatuh cinta sama Rasya? Batin Revano berpikir.

...

Kini Rasya dan Aurel sedang memandangi pantai kuta di roftop, memang mereka hendak keluar hotel. Namun disaat Menuju kesana, Aurel tidak sengaja mendengar OB berbicara setelah berada diatas Roftof, maka dari itu Aurel bertanya dan berniat kesana saja.

Pemandangan pantai kuta sungguh sangat indah, apalagi dengan hembusan angin sejuk. Pohon-pohon bergoyang dan air pantai berwarna biru jernih.

Rasya perlu mengistirahatkan otak dan fisik nya, jujur saja sampai saat ini ia belum siap dengan rumah tangga yang ia jalani. Sungguh melelahkan. Bangun pagi harus sudah memasak untuk sarapan mereka, menyapu, mengepel, cuci piring, cuci baju, membersihkan tempat tidur dll. Sungguh sangat melelah kan, apalagi mereka tidak menyewa asisten sama sekali.

Memang itu kemauan Rasya, ia hanya ingin menjadi orang yang mandiri dan benar-benar melakukan kewajiban nya sebagai istri.

“turun yuk, takut nya anak-anak udah bangun” lamunan Rasya seketika buyar disaat Aurel berbicara. Rasya mengangguk dan bangkit untuk turun.

Rasya Vs Rasyid [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang