38. Cemburu?

3.4K 167 4
                                    

Happy Reading

Rasya menatap cemas beberapa anggota nya yang terluka, mencari Nicole yang ternyata masih ikut berkelahi walau badannya terdapat memar-memar. Rasya langsung saja mendekat dan menghajar membabi-buta mereka yang menyerang

Nicole terkesiap saat lawannya terjatuh, padahal ia tidak melawan orang tersebut. Menoleh kebelakang dimana terdapat Rasya menghajar mereka yang mengepung Nicole.

Nicole tersenyum tipis melihat Rasya, sebelum akhirnya ia terjatuh pingsan. Genk Birnawa pun pergi meninggalkan mereka dengan membawa semua temannya yang sudah terkapar lemah.

Untung saja para anggota Margarentha hanya sedikit yang tumbang, Rasya langsung saja menangkap tubuh Nicole yang sudah pingsan.

Rasya panik mencoba menepuk-nepuk pipi Nicole membangunkan nya, Rasya menangis memeluk Nicole. Ia benar-benar cemas dan takut bercampur aduk.

“hiks... Nicole bangun” Rasya mengguncang tubuh Nicole kuat.

Aurel, Natasya dan Keysa langsung berlari menghampiri Rasya dan Nicole, “cepat bawa Nicole kerumah sakit” perintah Aurel, Anggota yang lain pun mengangkat tubuh Nicole dan membawanya dengan mobil Natasya.

Rasya mengikuti dari belakang, ia pun masuk dan membaringkan kepala Nicole di paha nya sebagai bantal. Sebelum itu Rasya berucap agar yang sudah luka dan memar dibawa kerumah sakit mengikuti mereka agar ikut di obati.

Tanpa sadar ada laki-laki dibalik pohon persembunyiannya menatap Rasya tajam, “sial!”

...

Rumah sakit

Kini Nicole sedang diperiksa oleh dokter begitu pula dengan yang lain ikut mengobati luka-luka mereka, Rasya beralih menatap kearah sahabatnya yang duduk di kursi tunggu.

Natasya berdecak kesal, “lo bisa diem gak sih sya? Gue tambah pusing anjir ngeliat lo mondar-mandir!” gemas Natasya.

“kampret lo ngomong sama siapa ogeb, disini nama belakang sya ada tiga, Termasuk lo!” Keysa menepuk kepala Natasya yang menyengir.

“diem!” sentak Rasya kesal, melihat teman-temannya yang selalu bertengkar tidak tahu tempat.

Seketika Natasya dan Keysa mengatupkan mulutnya, “serem amat” gumam Keysa sesekali melirik Rasya.

Teman-teman laki-laki Rasya atau anggota nya pun keluar dari ruangan dan menghampiri Rasya dkk, Rasya mendekat kearah mereka yang duduk disebrang Aurel, Natasya dan Keysa.

“lo semua gak papa kan?” tanya Rasya khawatir.

Dimas pun menyahut, teman yang paling dekat dengan Rasya. “gapapa kok sya, santai aja kita mah. Yang penting bos dulu” ujarnya, Rasya pun mengangguk dan kembali menatap ke-depan pintu ruangan.

Hingga kedatangan seseorang membuat suasana yang tadi nya bising langsung hening, Rasya pun sedikit heran namun tetap tak peduli dan tak beralih menatap pintu ruangan menunggu dokter tersebut keluar.

“jadi ini yang nama nya bolos?” tanya seseorang menahan amarah.

Deg!

Rasya beralih ke-belakang dimana terdapat Rasyid seorang diri sedang menatapnya tajam, Rasyid benar-benar mengerikan.

Rasya terkejut, menggelengkan kepalanya tanda tidak benar, “bukan gitu syid, g-gue bantuin sahabat gue. Lagian gue wakil ketua gak mungkin biarin mereka tawuran sedangkan gue enak-enakan!” jawab Rasya memberitahu.

Rasya Vs Rasyid [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang