SELAMAT MEMBACA❤
Saat ini, Rasya dengan teman-teman nya sedang berada di tengah lapangan seraya mendengarkan materi yang telah di terangkan guru olahraga.
"Baik anak-anak, untuk hari ini kita akan mempraktekan bola basket secara berkelompok, cari teman-teman minimal berenam. Satu lagi, hari ini bapak firdaus sedang cuti jadi hari ini kelas 11 IPA 1 akan bergabung dengan kita." terang nya mendapat pekikan girang dari sebagian siswi-siswi kelas 11 IPA 2 saat mendengar penjelasan guru olahraga mengenai para most wanted.
Di barisan paling belakang dimana ada Rasya dan sahabat nya, mereka berbisik-bisik. "Eh, 11 IPA 1 bukan nya kelas Rasyid sama temen-temen nya?" tanya Keysa menatap bingung ketiga teman nya.
"Iya, kelas nya si Rasyid sama temen nya." balas Natasya.
Rasya hanya diam mendengarkan, setelah mendengar bunyi pluit mereka pun ke pinggir lapangan mencari tempat berlindung, terlihat dari arah barat sudah terdapat kumpulan Rasyid dkk serta anak kelas nya.
Tak bisa dipungkiri, bahwa pesona ke empat nya memang tidak bisa di ragukan.
Langkah kaki mereka mengarah ke tempat Rasya dkk berada, tidak terlalu memusingkan kehadiran calon tunangan nya Rasya tetap fokus melihat pertandingan yang sedang di mulai.
Setelah cukup lama menunggu, akhirnya giliran Rasya dan teman-teman nya. Karna mereka hanya ber-empat jadi guru olahraga pun tidak mempermasalahkan, kini di hadapan Rasya sudah terdapat anak kelas 11 IPA 1.
tatapan sinis dari kapten basket putri terlihat dimata Rasya, melihat itu ia hanya menatap datar dan melengos tanpa peduli.
Prittt
Bola basket di lemparkan ke atas, dengan cepat kapten basket putri bernama Karin merebut nya. Karin melayangkan senyuman mengejek kearah Rasya dan langsung mendribel nya.
Aurel menepuk bahu Rasya membuat gadis itu menoleh dan menemukan senyuman manis dari Aurel, Aurel menyodorkan tangan nya, Rasya yang paham pun segera menyatukan tangan nya juga. Mereka tersenyum tipis memberi semangat tak mau kalah Natasya dan Keysa pun tak kalah heboh.
Rasya mengamati gerak-gerik Karin, gadis itu terlihat ingin menang sendiri. Sedaritadi ia tidak mau berbagi bola dengan anggota nya, skor pun semakin banyak di menangkan Karin.
08 – 03
Keysa mencibikan bibir kesal saat melihat tatapan sinis dari Karin, menatap nanar skor koin yang tertinggal jauh.
Rasya mendengus geli di pinggir lapangan, saat ini mereka diberikan waktu istirahat sejenak. "Muka lo jelek." ejek nya dengan ekspresi datar.
"Ih, Rasya mah. Bikin mood gue makin ancur aja." gerutu nya, Rasya terkekeh kecil. Sedangkan di samping meja berbentuk batang pohon, terlihat Rasyid dkk menatap interaksi Rasya teman nya.
"Lucu." gumam Rasyid pelan, mengalihkan tatapan kembali kearah botol minum.
"Ha? Lo ngomong apa?" sahut Azriel mendekatkan wajah nya pada sang ketua.
"Minggir!" desis Rasyid mendorong bahu Azriel agar menjauh dari nya, Azriel mendengus kesal.
"RASYA!! AYO KUMPUL, WAKTU UDAH HABIS!" teriak si ketua kelas–Demian. Rasya mengangguk lalu bangkit menuju ke tengah lapangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasya Vs Rasyid [END]
Teen FictionTentang kita yang terikat dalam luka -Ketika aku yang kini sudah bukan tujuan mu untuk pulang- [ROMBAK TOTAL!!] Kata orang, Rasyid itu iblis berwujud manusia, Rasyid yang terkenal dengan sikan bengis dan arogan nya serta ketampanan dan kekayaan nya...