SELAMAT MEMBACA❤
Entah apa yang terjadi pada mamahnya, saat ini Rasya dilanda pusing setelah mendapat telepon dari Rachel.
"Iya mah, nanti dibilangin kok." Rasya memijit pangkal hidung nya merasa frustasi.
"Iya, yaudah Rasya tutup dulu. Waalaikumsalam." setelah percakapan mereka berakhir, Rasya menatap bangunan gedung-gedung pencakar langit, saat ini ia sedang berada di roftop.
Memejamkan mata nya sejenak saat hembusan angin menerpa tubuhnya, nyaman.
Seseorang masuk kedalam roftop namun Rasya menghiraukannya, dirinya masih asik dengan pemandangan yang membuat tubuh seketika rileks.
Sosok tersebut ikut duduk disamping Rasya, beberapa menit berlalu namun keduanya masih enggan berbicara.
"Kata mamah gue, hari ini kita fitting baju pernikahan." ujar Rasya membuka suara.
"Hm," balas Rasyid cuek, Rasya hanya mengangguk.
"Minta nomor lo," Rasya menyodorkan handphone nya kepada Rasyid, laki-laki tersebut menaikan salah satu alisnya seolah berucap 'untuk?'
"Biar gue gak ribet nyari lo nanti, kalo ada apa-apa tinggal minta tolong sama lo." balas Rasya, sedangkan orang disamping nya hanya memutar bola mata.
Rasyid mengetik nomor miliknya setelah selesai ia memberikan nya kepada pemilik ponsel, Rasya menerima nya lalu menyimpan ponsel kedalam saku rok nya.
Bunyi alunan musik mengisi keheningan, sebelum menyimpan handphone nya Rasya menyalakan musik agar tidak terlalu sunyi.
Lagu: Dengan Cara ku–Brisia Jodie Feat Arsy Widianto.
Rasya memejamkan mata nya berusaha menghayati lagu yang berputar, lagunya begitu memilukan hati, perlahan bibir Rasya bergerak mengiringi alunan musik.
Rasyid yang saat ini memejamkan mata nya sejenak saat mendengar lagu yang begitu pas saat ini, membuka mata saat suara seseorang terdengar di pendengaran nya.
Suara perempuan disamping nya begitu merdu, menambah penghayatan semakin dalam, mata nya tak lepas menatap wajah Rasya saat menutup mata nya.
Lalu tak lama ia melihat sebulir air mata keluar dari kelopak mata indah gadis itu, ia tertegun menatap nya.
'Ada apa dengan Rasya?' pikir Rasyid.
Setelah lagu tersebut telah berakhir Rasya membuka mata nya, ia dengan cepat menghapus air mata nya yang bahkan ia tak sadar telah menangis.
Ia menjadi malu saat menyadari bahwa Rasyid memperhatikan diri nya sedaritadi.
"Lo gapapa?" tanya Rasyid ragu.
Rasya menatap balik, "ah, iya gapapa. Sorry ya jadi ngeliat gue nangis." kata Rasya meringis malu.
"Hm, gapapa." balas Rasyid.
Angin lagi-lagi menerpa kedua nya, rambut tebal dan lembut milik Rasya berterbangan kebelakang, wajah nya semakin terlihat jelas begitu cantik.
"Suara lo bagus." ujar Rasyid setelah lama hening, Rasya terdiam beberapa detik merasa terkejut dengan pujian tiba-tiba dari sosok disamping nya.
"Thanks,"
...
Setelah pengumuman pulang berbunyi Rasya bersiap untuk pulang, ia memasukan alat tulis nya kedalam tas, setelah selesai ia berpamit kepada teman nya.
"Gue cabut dulu, hati-hati." pamit Rasya berlalu pergi keluar kelas, sedang Aurel, Natasya, dan Keysa hanya tersenyum senang saat Rasya mulai mau menerima mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasya Vs Rasyid [END]
Novela JuvenilTentang kita yang terikat dalam luka -Ketika aku yang kini sudah bukan tujuan mu untuk pulang- [ROMBAK TOTAL!!] Kata orang, Rasyid itu iblis berwujud manusia, Rasyid yang terkenal dengan sikan bengis dan arogan nya serta ketampanan dan kekayaan nya...