52. Berubah

3.8K 162 15
                                    

Rasyid menarik selimut untuk menutupi tubuh kedua nya, mencium kening Rasya dengan lembut lalu memeluk nya sambil berpejam mata.

Baru saja ingin tertidur, suara dering ponsel nya mampu membuat kedua nya bangun. Rasya menatap Rasyid bingung dan menyuruh nya mengangkat telpon tersebut.

Wajah nya berubah dikala tahu siapa nama yang tertera di ponsel nya, Rasya merasa penasaran dengan si penelepon yang mampu membuat wajah suami nya berubah.

“siapa?” tanya nya penasaran, Rasyid mengacuhkan nya dan berjalan kearah balkon, menjauh.

Rasya dibuat kesal dengan tingkah menyebalkan suami nya, tadi saja merengek meminta dibuat kan sop iga. Sekarang berubah, sangat menyebalkan.

Wajah Rasyid sangat datar setelah masuk ke kamar, Rasya yang sudah kepalang penasaran pun bertanya lagi.

“siapa sih!?” tanya nya dengan raut wajah kesal, Rasyid menatap nya sekilas sebelum masuk kedalam selimut dan tidur membelakangi istri nya.

“gapapa, tidur sana” suruh nya tanpa ada suara kelembutan seperti biasa nya. Rasya menyerngit, mengapa dengan perubahan sikap Rasyid?

Ia mendekat dan memeluk Rasyid dari belakang, “kamu kenapa luppo? Ada masalah? Cerita yuk sama aku” ujar nya lembut sambil mengeratkan pelukan nya.

Rasyid megepalkan tangan nya dalam selimut, memejamkan mata nya pasrah. “menjauh sya” ujar nya pelan namun masih dapat di dengar Rasya.

“menjauh apa sih kamu? Aku tidur tapi peluk kamu” ucap nya gembira dan mengeratkan pelukan nya, Rasyid hanya diam.

Dengan pelan ia melepaskan tangan Rasya yang bertengger di pinggang nya, berbalik menatap Rasya yang langsung membuka mata nya.

“tidur gak usah meluk bisa?” tanya nya dengan raut datar, Rasya terhenyak mendengar nya.

“kamu kenapa sih? Jangan diam-diam bikin aku sakit kayak gini,” ucap Rasya dengan wajah lelah nya,

“apa yang sakit?” tanya nya, Rasya tersenyum kecil mengira bahwa Rasyid masih perhatian pada nya.

“hati aku”

“bagus lah, itu tujuan ku”

Rasya terkejut dan langsung bangkit untuk duduk diikuti Rasyid yang kini duduk saling berhadapan.

“maksud kamu apasih, jangan bercanda deh” Rasya terhenyak mendengar penuturan Rasyid.

Rasyid menatap tak lepas manik mata gadis didepan nya, Rasya ikut juga menatap nya dengan pandangan sayang. Air mata nya berembun mengumpul, siap untuk jatuh.

“jangan bilang gitu, aku takut.” bibir Rasya bergetar menahan rasa sakit hati nya, “aku takut kamu tinggalin aku, udah cukup keluarga aku ninggalin aku. Kamu jangan” lanjut nya seiring air mata nya jatuh, Rasyid mengalihkan tatapan nya menghindar.

“janji ya!” gadis didepan nya menyodorkan jari kelingking kearah nya, Rasyid menatap lamat jari itu bergantian dengan si pemilik nya.

“gak bisa janji” hanya itu balasan nya, setelah itu berbaring tidur memunggungi istri nya. Mengacuhkan jari yang masih mengudara, Rasya menarik tangan nya.

Rasya terdiam bungkam, rasa sesak semakin menjadi dikala melihat Rasyid hanya diam tanpa sepatah kata.

Gadis itu bangkit dari kasur nya dan berjalan kearah balkon kamar, Rasyid membuka mata nya dan melihat Rasya yang pergi ke balkon.

“mah, papah, Revano. Rasya kesini lagi ngeliat kalian” ujar nya berbicara sendiri sambil menatap langit yang menampilkan bintang bertaburan.

“setelah kalian pergi, hidup aku benar-benar hancur mah. Sekarang, orang yang melindungi ku mulai berubah. Apa yang harus aku lakukan setelah ini?” Rasya tersenyum sambil menatap langit dengan pandangan sendu.

Rasya Vs Rasyid [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang