49. tempat istirahat terakhir

3.5K 155 0
                                    

Rasya menangis dipelukan Recile–Mamah Rasyid–mulai semalam ia tidak berhenti menangis setelah menonton tv dan telepon yang mengabarkan kedua orang tua serta saudara nya.

Dan ternyata benar,

Benar ia ditinggalkan.

Recile sedaritadi ikut menangis menenangkan Rasya, ia juga tak menyangka bahwa sahabat nya akan lebih dahulu pergi meninggalkan nya.

“sayang udah ya, kesian orang di luar nunggu kamu” bujuk Recile, membawa Rasya keluar dari kamar milik nya dulu.

Setelah melihat berita tersebut langsung saja Rasyid membawa nya kerumah mertua nya tersebut, dan menyuruh bodyguard tersebut mencari kebenaran nya.

Rasya menuruni tangga dengan pandangan kosong, orang-orang yang melihat nya dari bawah hanya bisa diam melihat nya.

Para sahabat-sahabat nya pun ikut terkejut mendengar berita tersebut, dan langsung saja menyusul kerumah Rasya.

Rasya duduk di sofa, sekilas menatap para sahabat nya yang sudah menitikan air mata nya. Beralih pada Rasyid disamping nya yang menatap nya dengan pandangan sayu.

“Rasya!” teriak Keysa berlari menghampiri Rasya dan memeluk nya begitu pula diikuti Aurel dan Natasya.

Rasya tidak membalas pelukan nya, hanya menghembuskan napas. mengeluarkan suara nya saja sangat sulit, ia baru menyadari ada nya, Gavin dan Azriel.

Ah iya lupa, saudara nya kemana?

“Revano mana rel?” tanya Rasya menatap sahabat nya, Aurel yang ditanya hanya mematung dan menangis terisak.

“kenapa sih? Gue lupa orang tua gue udah ke Aussie, Revano juga ikut. Ihh pelupa gue” ujar nya berbicara sendiri sambil terkekeh.

“Rasya mereka udah gak ada” ucap Natasya lirih, Rasya menatap tajam Natasya.

“apaan sih lo! Gak lucu becandaan lo!”bentak Rasya.

“orang tua lo sama Revano kecelakaan pesawat sya” ujar Aurel lembut menjelaskan.

“Aurel! Gak lucu anjing! Orang tua gue pasti udah sampe di Aussie sama Revano” tegas Rasya mengelak kebenaran.

“RASYA MEREKA UDAH PERGI! PERGI NINGGALIN LO SELAMA NYA!” bentak Keysa marah, kemudian menangis memeluk Rasya ”mereka udah tenang sya” lanjut nya lirih.

“Enggak lo bohong! Lo bohong” teriak Rasya sambil memberontak menjauh, Recile kembali menenangkan menantu nya.

“hiks... Mah mereka bohong kan? Mereka jahat mah! Jahat bilang mamah papah pergi ninggalin aku” Rasya menangis di pelukan Resile sambil menunjuk Aurel, Natasya dan Keysa yang menatap nya sedih.

“sayang terima kenyataan nya, sebentar lagi mereka datang membawa jenajah mamah, papah dan Revano” Resile mencoba menenangkan Rasya, dan berhasil. Tangis nya mereda dan kembali duduk di sofa awal.

Rasyid memeluk Rasya dari samping, sungguh hati nya tercabik-cabik melihat istri nya begitu sangat terluka.

Para bodyguard datang dan mengangkat mayat yang sudah di kafani, para tetangga mulai berdatangan dan mendoakan jenajah serta membaca surah-surah al quran.

Rasya mendekat setelah keluar dari kamar untuk berganti baju berwarna hitam dan hijab, duduk disamping ketiga jenajah yang ditutupi kain.

“mah, kok Rasya ditinggalin? Kata nya nanti mamah mau ngasih kabar sama asya, mamah bangun dong” Rasya mengguncang mayat Rachel berusaha membangunkan,

“Rasya janji deh, hiks... Bakal jadi anak yang baik dan penurut, asalkan mamah bangun” Rasya kembali menangis dan memeluk Rachel yang sudah tak bernyawa.

Rasya Vs Rasyid [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang