SELAMAT MEMBACA❤
Pada pagi hari ini cukup membuat emosi Rasya meradang, baru turun dari tangga ia sudah menemukan sosok laki-laki dengan seragam khas Pelita Bangsa sedang duduk di sofa memainkan ponsel nya.
Wajah Rasya semakin tertekuk saat menemukan orang tua nya yang datang dari ruang makan, kembali melanjutkan langkah nya, berusaha tak peduli pada mereka yang kini menatap kearah Rasya.
“Sya, Rasyid nya nungguin kamu nih, kata nya mau pergi bareng.”
Sialan! Alasan klasik macam apa itu!?
Dari wajah nya saja sudah terlihat bahwa lelaki itu tak berminat, harus kah Rasya percaya akan alibi bodoh itu?
“suruh pulang, aku gak minat.” tatapan Rasyid semakin dingin, tubuh nya semakin tegak mendengar penolakan dari Rasya, seharusnya ia menolak saja saat dipaksa oleh sang bunda, begini akibat nya saat meminta pergi dengan seorang ego yang tinggi.
“Rasya! Pergi bareng Rasyid.” perintah yang tak bisa Rasya bantah lagi, Raditya mengalihkan tatapan nya kembali kearah koran.
Menuju ke sofa dan berpamitan pada orang tua nya, mata nya melirik sekilas Rasyid lalu pergi meninggalkan nya tanpa peduli.
“Rasyid pamit om, tante.”
...
“thank,”
Rasya membuka pintu mobil setelah berterimakasih, tanpa memberi senyum bahkan menatap pada pengemudi saja tidak.
“Rasya!” panggil seorang laki-laki dengan pakaian rapi dan jas yang membalut tubuh kokoh nya, laki-laki tersebut sudah berdiri didepan nya beberapa meter.
“ya?” balas Rasya acuh tak acuh.
“Sorry, gue Erza. Ketos di sekolah ini, lo tahu Aurel dimana?” tanya nya yang mengundang kebingungan bagi Rasya mengenai siapa ketos didepan nya yang mengenal sang sahabat.
“lo siapa?”
“hah? Gue kan udah bilang, gue Erza ketos–”
“lo siapa bagi Aurel.” Rasya memutar bola mata nya, jengah akan kesombongan lelaki itu.
Ketos bernama Erza itu nampak kikuk, mengusap tengkuk nya seraya menyengir malu, “gue sepupu nya Aurel, kemaren dia mau ketemu sama gue disekolah. Tapi sekarang gue cari kemana-mana gak ada.”
“telat, atau bolos.” balas Rasya singkat dan tak mau berlama-lama ia pergi meninggalkan Erza.
“tapi, Aurel bukan cewe yang kalo buat janji jadi ingkar.” celetukan Erza mampu menghentikan langkah kaki Rasya.
Sejenak Rasya menerawang menatap langit-langit, beberapa murid nampak menatap kedua nya memuja, posisi Rasya saat ini masih berada diparkiran.
“gue... Gatau.” balas Rasya ragu, ia terlihat heran sekarang akan maksud Erza tadi.
“oh yaudah, mungkin dia emang lagi sibuk banget, gak usah di pikirin, gue pergi dulu, sebelumnya makasih.” setelah memastikan Erza sudah pergi, Rasya berbalik arah menuju pagar depan sekolah yang sebentar lagi akan di tutup.
“eh, neng Rasya mau kemana? Bentar lagi bel bunyi.” suara pak satpam membuat Rasya mau tak mau berhenti.
“saya lagi sibuk, bisa kasih saya waktu sebentar?” tanya nya meminta tolong, satpam tersebut nampak ragu, karena Rasya sudah sering keluar masuk sekolah berniat bolos.
“bentar aja ya, neng.” satpam tersebut nyata nya memberi kesempatan untuk Rasya, rasa khawatir nya tak nampak sama sekali dari raut wajah datar gadis tersebut.
Bunyi gembok besi dan kunci bertubrukan, memberi sensasi cukup melengking di indra pendengar.
“jangan!” titah seseorang di balik tubuh Rasya, satpam tersebut menghentikan kegiatan nya dan wajah pucat pasi nampak dari satpam tersebut.
“k-kenapa ya den?” tanya nya gugup, melihat tampang sangar Rasyid cukup membuat nyali nya ciut, terlebih lagi tatapan tajam nya menghunus tepat di bola mata miliknya, cukup membuat bulu kuduk merinding dan rasa takut menghampiri.
Tak menghiraukan sang satpam, Rasyid menatap gadis didepan nya dengan wajah datar. “dia dikelas, gak perlu cari lagi. Masuk!” jelasnya seraya memerintah, sedangkan Rasya cukup lega sekaligus kesal akan tingkah lelaki didepan nya.
Rasya menurut, mengikuti langkah lebar dari Rasyid, meninggalkan satpam yang termangu di tempat nya.
Selama perjalanan menuju kelas masing-masing tidak ada percakapan sama sekali, hal itu cukup membuat kedua nya terlihat canggung satu sama lain.
Rasya cukup curiga akan posisi Aurel, mengenai Rasyid yang tahu bahwa ia mencari Aurel dan bahkan tahu posisi gadis itu berada.
“gue gak sengaja ketemu di tempat belakang, kebetulan teman gue bilang sama Aurel, kalo ketos nyari dia sambil sebut nama lo, dia lewat Warjok.” terang Rasyid sebelum Rasya bertanya, nampaknya keahlian laki-laki tersebut tidak hanya bertarung atau bergulat dengan angka serta kerangka manusia beserta planet-planet luar angkasa, namun juga bertambah akan hal yang bisa mengetahui pikiran orang tersebut.
“buang pikiran gak berguna milik lo.” ujar Rasyid membuyarkan lamunan Rasya, seperti nya memang benar opini miliknya.
Tak terasa perjalanan menuju ke kelas telah sampai, saat ini kedua nya sudah berdiri didepan pintu kelas Rasya, “gue masuk dulu.” pamit Rasya bersiap menyentuh gagang pintu.
Namun interupsi seorang dibelakang nya menghentikan niat Rasya, ia berbalik dan sudah menemukan kotak kecil berwarna merah muda.
Salah satu alisnya naik pertanda bingung, “ini apa?” tanya nya seraya menerima kotak tersebut dan meneliti nya.
“punya mata 'kan? Di pake.” sindir Rasyid.
Rasya membuka perlahan isi dari kotak tersebut, dan ia menemukan cake berbentuk bulat dengan ukuran sedang berwarna cokelat, dengan di balut beberapa toping lain nya.
Cake cokelat adalah makanan favorit nya, ini terlihat menggemaskan.
“cake?” gumam Rasya pada diri nya sendiri, cukup heran akan hal tersebut. Apakah lelaki ini berniat membujuknya?
“lo sogok gue?” tuding Rasya dengan mata memicing.
Lelaki didepan nya nampak sudah jengah akan sikap gadis tersebut, “lo punya maag, jangan jajan sembarangan lagi, apalagi makan seblak biarpun di tawarin Natasya, kalo ada apa-apa telpon gue.”
Setelah itu Rasyid pergi meninggalkan Rasya yang membeku di tempatnya. Rasya baru sadar bahwa pria dingin itu cukup perhatian, pada nya.
Sedangkan sang lelaki yang menuju kekelas nya nampak menatap sinis saat sang ketos bernama Erza itu melewati nya.
“sialan! Modus murahan.”
–Rasya Vs Rasyid–
Jangan lupa vote, comment and share.
Yuk sharing lewat ig maupun wa!
Ig: _sucirmdTanggal publish: 11 okt 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasya Vs Rasyid [END]
Novela JuvenilTentang kita yang terikat dalam luka -Ketika aku yang kini sudah bukan tujuan mu untuk pulang- [ROMBAK TOTAL!!] Kata orang, Rasyid itu iblis berwujud manusia, Rasyid yang terkenal dengan sikan bengis dan arogan nya serta ketampanan dan kekayaan nya...