70. Pekerjaan

4K 184 22
                                    

Happy reading!

Rega dengan telaten menyuapi Rasya bubur, setelah habis ia menyodorkan segelas teh hangat kepada gadis itu.

"gimana udah baikan?" tanya Rega sambil membantu Rasya berbaring.

Rasya mencari posisi ternyaman nya, "lumayan" jawab akhirnya setelah lama cukup diam.

"yaudah kamu istirahat dulu, saya mau beresin ini semua" tunjuk Rega pada bekas peralatan makan dengan telaten membersihkan nya.

Rasya sedaritadi menatap pergerakan Rega, dimana lelaki itu berjalan mata nya pun ikut mengiringi kemana Rega. Setelah Rega selesai akhirnya ia pun menghampiri Rasya dan duduk didekat gadis itu.

Lelaki itu menarik tangan Rasya, membuat gadis itu cukup terkejut. "mau ngapain lo?!" tanya Rasya nyolot.

"saya cuma mau mijitin kamu"

"gak perlu" jawab Rasya ketus sembari menarik tangan nya kembali.

"kadang kalau terlalu gengsi itu gak baik, semua yang terlalu berlebihan itu gak bakal berakhir baik." kata Rega kemudian menarik kembali tangan Rasya dan memijitnya pelan.

Rasya terdiam, menikmati sentuhan yang diberikan lelaki itu. "makasih" ujarnya pelan namun masih didengar Rega.

"sama-sama" balas Rega. Rasya mengerjapkan mata nya berkali-kali, ia pikir Rega tak mendengarnya.

Gadis itu dengan cepat memalingkan wajahnya, entah karna hal apa yang membuat nya seperti ini.

"udah enakan?" tanya Rega lagi. Rasya hanya mengangguk dan perlahan duduk dibantu oleh Rega.

"anter kerumah" titah Rasya dengan watadosnya.

"berasa kayak pelayan saya" ujar Rega terkekeh pelan, bermaksud bercanda.

Rasya yang mendengar langsung tertegun, apakah sedaritadi ia memperbudak lelaki itu?

"maaf" gumam Rasya pelan, "lain kali tolak aja kalo gue minta tolong, gue orang nya suka ngelunjak." sambung Rasya kemudian berdiri, Rega hendak membantunya namun dengan cepat Rasya memberi peringatan.

Rega menghembuskan napasnya panjang, akibat dari candaan nya yang dibawa Rasya terlalu serius mengakibatkan ia menjadi susah sendiri.

...

Mereka telah sampai dirumah Rasya, gadis itu turun dan masuk kedalam rumahnya tanpa sepatah kata.

Rega melupakan sesuatu kalo gadis ini memang tidak bisa diajak bercanda, selalu serius dalam hidupnya.

"bodoh!" umpat Rega pelan kepada dirinya sendiri.

Menstater motornya lalu pergi meninggalkan pekarangan rumah mewah didepan nya.

...

Kamar

Rasya membuka knop pintu nya, perlahan menghirup aroma cokelat pewangi kamar nya saat menyebar.

Hal favorit yang selalu ia lakukan setelah pulang kerumah nya, kaki nya perlahan menuju cermin besar yang menampilkan tubuh ideal nya.

Rasya Vs Rasyid [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang