41. gombal

2.7K 155 10
                                    

Happy Reading

Rasya memasuki pintu kamar apartemen nya, melepas sepatu dan kaus kaki serta menaruh nya di rak khusus. Masuk dan mendapati Rasyid yang duduk disofa dengan posisi menghadap televisi dengan kepala terdongak keatas sambil memejamkan mata nya.

Rasya yang melihat itu mengucap syukur didalam hati, berjalan pelan agar tak terdengar suara langkah. Ia hanya takut kalau suami nya itu akan marah seperti semalam.

Rasya sudah hendak membuka knop pintu, namun suara berat seseorang membuat ia mengumpat didalam hati, Berbalik kebelakang.

“darimana aja bolos nya?” suara itu pelan namun ada terselip ketegasan.

Rasya mendekati suami nya, dan berdiri tepat dihadapan Rasyid. Mengubah wajah nya dengan seimut mungkin. “aku tadi lagi nge cafe didekat sekolah kok” jawab nya

Rasyid menggeram melihat wajah imut Rasya, jujur saja, baru kali ini ia melihat wajah Rasya seimut ini. Setiap dimana pun selama Rasya baru pindah sekolah ke pelita bangsa dan nikah, baru kali ini istri nya itu menampilkan wajah imut nya. Ia kan jadi gemes.

Rasyid mempertahankan wajah dingin nya, “kenapa gak izin?” tanya nya sambil bersedekap dada.

Rasya duduk disamping Rasyid, mengelus tangan kokoh laki-laki disamping nya. “kan aku lupa, jadi gak inget buat ngabarin” balas Rasya tak mau kalah.

“udah lah kamu jujur aja nge cafe dimana?” Rasyid masih curiga pada istri nya, takut-takut kalau ia malah mencari cogan-cogan yang lain.

“di cafe kenangan, ihh kamu ni kenap sih! Kan aku udah bilang kalau aku lagi nongki, nethink amat sih ama bini” kesal Rasya tak bisa dibendung, mengerucutkan bibirnya.

“maju-majuin bibir maksud nya apa? Mau di cium!” sarkas Rasyid menatap lekat istri nya.

Rasya mengerjabkan matanya, dengan cepat merapatkan bibir. “apaan sih kamu mesum banget, udah ah aku mau mandi” Rasya pergi tanpa menghiraukan Rasyid.

“gue gak ngerti sama apa yang gue rasain saat disamping lo sya” monolog Rasyid menatap punggung Rasya yang menghilang seiring pintu kamar ditutup.

...

“Rasyid makan! Jangan game mulu” tegur Rasya, menatap jengah Rasyid yang masih sibuk duduk disofa memainkan game online.

Rasyid tidak menghiraukan Rasya, tetap sibuk dengan pertarungan sengit di permainan nya. Rasya berdecak kesal di dapur, dan makan mendahului nya tanpa peduli lagi pada suami nya tersebut.

Setelah selesai makan ia pun mencuci bekas piring nya, beranjak pergi menuju kamar. Namun ditengah jalan ia menghentikan langkah nya, menatap Rasyid datar.

“jangan berhenti main nya, sampai itu game, bisa jadi manusia buat jadi istri kamu. Biar dia bisa ngurus kamu yang bandel, keras kepala!” sindir Rasya kembali melangkah dan menutup pintu nya keras.

Rasyid tersentak, mematikan ponsel nya cemas. Dengan cepat kedapur memakan makanan yang dibuat istri nya dengan tandas secepat kilat. Lalu menaruh bekas piring diwastapel, berlari menuju kamar.

Membuka pintu kamar, dan melihat istri nya yang asik bermain ponsel tanpa menghiraukan Rasyid. Rasyid menaiki kasur, merangkak mendekati dan duduk disamping istri nya sambil bersandar di kepala ranjang.

“Rasya” panggil Rasyid sambil mengusap rambut Rasya.

“hmm” balas Rasya tak minat, masih asik dengan game nya.

Rasya Vs Rasyid [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang