65. keputusan untuk berpisah

4.9K 203 20
                                    

“Fase hidup itu terus berputar, yang pergi bakal ada pengganti, selalu begitu.”
Rasya Mazora Wiliam

Happy Reading!

Setelah membolos bersama teman-teman nya akhirnya mereka kembali ke sekolah, bunyi lonceng pulang pun terdengar pertanda bahwa kbm telah selesai.

“barengan yuk” ajak Stevani dibalas deheman Rasya.

Mereka pun berjalan beriringan keluar kelas menuju parkiran, saat mengambil motor nya Rasya bersitatap dengan laki-laki yang memakai jaket Cosstiger tersebut, dengan cepat gadis itu memutuskan kontak mata mereka.

“woi! kenapa bunda gue? ngelamunin apa nih!?” teguran nyaring dari Anna membuat Rasya segera menoleh pada gadis itu, ia baru menyadari dua cecunguk yang baru datang.

“gak” sanggah Rasya lalu menaiki motor nya diikuti ketiga gadis itu.

“motor baru?” tanya Rasya menatap Jessica dan Anna yang memakai motor ninja, bukan nya apa namun gadis itu sering kali memakai motor vespa berwarna, sangat menggemaskan sebenarnya.

“yoi! Hasil dari rengekan gue ke sugar daddy” jawab Jessica dengan bangga nya dibalas anggukan Anna.

“oh” hanya itu saja balasan dari gadis itu, setelah itu mereka menjalankan motor nya dan meluncur meninggalkan pekarangan sekolah.

Mereka pun berpisah di perempatan. Stevani, Jessica dan Anna serempak melambaikan tangan mereka ke arah Rasya.

“dadah bunda! Sampai ketemu besok!” teriakan terakhir dari Anna setelah mereka hilang di perempatan.

Rasya mengulas senyum nya tipis, rasa kesepian itu mulai memudar, rasa kesedihan itu mulai menipis. Benar kata Rasya, fase hidup itu terus seperti itu, yang pergi bakal ada pengganti. Seterusnya akan begitu.

Namun diperjalanan menuju komplek nya motor gadis itu malah mati, Rasya berdecak kesal saat motor nya mengalami mogok. Bagaimana bisa ia tidak mengobati motor kesayangan nya ini.

“duh pake mogok lagi!”gerutu gadis itu lalu turun dari motor nya memperhatikan apa yang rusak.

Titt...

dengan reflek gadis itu menepi dan menatap mobil sport yang ternyata berhenti disamping motor nya, raut wajah Rasya hanya datar namun terselip kebingungan.

Seorang lelaki keluar dari mobil itu dan dengan santai menghampiri Rasya, raut wajah Rasya semakin datar saat siapa pemilik mobil mewah didepan nya.

“ikut gue” perintah lelaki itu, terkesan sangat memaksa dan tidak ada kelembutan dari suara maupun gestur tubuh nya.

“gue gak mau!” tolak Rasya lalu dengan cepat mendorong motor nya.

“kerumah bunda, kita bahas perceraian” kata-kata lelaki itu mampu membuat kaki Rasya terhenti, tangan nya menguat seiring sesak nya dada gadis itu.

“gue udah males harus ada hubungan diantara kita, sekarang selesain biar gue bebas dan gak merasa terbebani ada nya lo di antara gue dan Aurel!” lontaran kata itu bagaikan angin, bukan tiada arti nya namun diucapkan dengan tenang, damai dan tidak ada rasa bersalah dari sang empu yang mengucapkan.

Rangkaian kata itu kini berantakan, bersamaan dengan kita yang sudah tidak sejalan. Aku memutuskan untuk melepaskan diri, kamu berbalik arah tanpa menengok lagi.

Dulu, pada suatu malam kita pernah bercakap saling bertatap, disana hanya ada kita berdua tanpa orang lain yang mendengarkan.

Di saat itu kita bercerita tentang hal yang kita lalui bersama, dan saat itu kau berjanji tak akan mendua apalagi meninggalkan pergi, namun dimana janji mu?

Rasya Vs Rasyid [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang