39. Pasar malam

3.1K 158 1
                                    

Happy Reading

Rasyid membuka pintu apartemen nya kasar, tergesa-gesa masuk untuk mencari keberadaan istri nya. Ia takut kalau Rasya tak pulang ke apartemen malah kabur.

Membuka pintu kamar yang kini disuguhkan dengan Rasya yang tertidur dengan makanan yang masih berada ditangan nya, serta laptop yang masih menyala dan menampilkan drama china.

Rasyid mengulas senyumnya, mendekati dan naik ke-ranjang membenarkan letak tubuh Rasya. Mengamati wajah istri nya dengan teliti, Rasya benar-benar sangat cantik.

Mematikan laptop nya yang berada di tengah-tengah kasur dan menaruh nya dinakas serta membuang bungkus kemasan yang telah habis dimakan istrinya.

Melepas sepatu serta kaos kaki miliknya tanpa berganti baju dan mandi, padahal ia masih memakai baju seragam. Membuka selimut dan menariknya hingga sampai dada Rasya ikut masuk dan memeluk pinggang istri nya dari samping.

Sebelum itu ia mengecup kening Rasya dan ikut menyusul mimpi.

...

07.21 malam

Rasya mengucek mata nya, membuka perlahan kelopak mata hingga terbuka sempurna. Merasa ada yang menindih perutnya ia pun menoleh dan mendapati Rasyid tertidur pulas, wajah mereka bahkan bersentuhan saking dekatnya.

Rasya tersenyum melihat wajah damai Rasyid, bergidik takut mengingat wajah marah Rasyid tadi. Rasya ikut membalas pelukan Rasyid hingga Rasyid semakin mengeratkan peluk kan nya Hingga wajah mereka tepat menyentuh.

Tidak ada jarak diantara mereka, Rasya masih terkejut melihat mereka yang sangat dekat. Hingga tanpa sadar Rasyid sudah membuka mata nya dan menatap tepat manik Rasya.

Rasya yang tak fokus malah menatap bibir tipis Rasyid berwarna pink, Rasyid pun mengikuti tatapan Rasya yang mengarah pada bibir nya.

Rasya masih tak sadar sebelum lengkungan bibir Rasyid keatas, Rasya mengerjapkan mata nya menatap salah tingkah yang kini ditatap intens Rasyid.

“kalo mau bilang” sindir Rasyid membuat Rasya salah tingkah.

“apaan sih, mau apa!” tanya nya sengit menutupi kegugupan nya.

“mau ini kan?” tunjuk nya pada bibir nya.

Rasya membelalak, “apaan sih enggak ya!” sanggah Rasya berusaha melepaskan pelukan Rasyid yang semakin mengerat.

“lepas gak!” sentak Rasya berusaha melepaskan.

“bilang dulu kalo mau cium aku”

“apaan sih engga!”

“yaudah gak ku lepas!”

“lepas syid, pengap tau gak!”

“bilang dulu!”

“enggak”

“bilang!”

“iya-iya puas kamu!” kesal Rasya menatap tajam Rasyid, sedang kan Rasyid tersenyum puas sambil terkekeh.

“daritadi kek! Gengsi amat!” cibir Rasyid,

Rasya memuta bola mata malas, “dih, gak sadar diri! Tadi yang marah-marah gara-gara cuma peluk Nicole doang udah jadi singa!” gerutu Rasya pelan namun masih di dengar Rasyid.

Rasya Vs Rasyid [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang