END

12.4K 313 63
                                        

Kangen banget nanti sama kalian:(

Happy Reading!

Hotel ***
08.00 Malam.

Suasana yang mulai ramai dengan kedatangan para tamu, sedangkan mempelai pria dan wanita masih didalam ruangan dengan perasaan gugup.

Dilain tempat.

Seorang pria dengan balutan Tuxedo berwarna hitam senada dengan celana nya, sedang Menatap jendela mobil milik Gavin yang sedang di kendarai oleh teman-teman nya, Gavin yang mengemudi mobil dan Revano disamping Gavin sedangkan Azriel dibelakang bersama nya.

Mereka semua hening, ketiga sahabat lelaki itu sedaritadi berbicara lewat mata mereka.

“udah lah syid, mungkin lo emang gak berjodoh sama Rasya.” ujar Gavin memecah keheningan.

“hooh, lo kan ganteng, tampan dan mapan. kata bini gue, cari yang lebih aja lah!" suruh Azriel mendapat pelototan tajam dari Revano.

“maksud lo adik gue jelek? Adik gue gak seksi, bohay atau gimana gitu?" tanya Revano sewot, sedangkan Azriel menatap Revano ngeri.

“buset, gue gak ngomong begitu dah.”

“secara gak sadar lo ngerendahin adek gue ya!” Revano dan Azriel asik berdebat, sedangkan Rasyid sama sekali tidak berusaha melerai atau bahkan menengok kearah mereka.

Penyesalan emang selalu diakhir, itu sebab nya kamu harus belajar. Bahwa seseorang yang kamu anggap gak berharga bisa jadi ia adalah raga kamu.” ucapan Rasya lima tahun yang lalu kembali menampar Rasyid.

aku gak nyangka, kalo aku benar-benar butuh kamu. Tapi ternyata tuhan berkehendak lain,” gumam Rasyid tersenyum kecut.

Revano, Gavin dan Azriel seketika bungkam. Suara Rasyid begitu terdengar menyakitkan, mereka semua menghembuskan napas berat.

“ingat kata pepatah, sebelum janur melengkung. Itu cewe bisa lo putar balik buat tikung!” lontar Azriel tanpa rasa bersalah, Sontak Gavin yang didepan memukul kepala Azriel.

“masalah nya, si Rasya nya mau married goblok! Gue heran, perusahaan yang lo bangun hasil dari apa? otak lo sekecil upil mana bisa buat perusahaan sesukses itu? Pesugihan?” sahut Gavin, membuat Azriel istigfar di belakang.

“lu kalo ngomong ngotak dikit dong ngab, gue gampar entar nangis.” sahut Azriel menempeleng kepala Gavin dari belakang

“gelut aja terus, sampe didalam mobil tinggal jasad doang.” ucapan Revano mampu membuat Gavin dan Azriel diam tak berkutik.

...

Nampak didalam ruangan seorang gadis dengan balutan gaun indah sedang menatap kaca besar dihadapan nya, tersenyum lebar dengan raut wajah bahagia.

Secara bersamaan seseorang masuk dan menghampiri gadis yang nampak sangat cantik dengan gaun berwarna putih, “selamat ya,” ujarnya membuat gadis yang sedang berkaca berbalik arah dan membungkam mulut nya tak percaya.

“gue gak nyangka lo nikah nya sama dia, gue kira sama yang dulu.” lanjutnya mendekat dan mengulas senyum tipis.

“g-gue, hiks-” ucapan gadis itu terpotong dengan suara lembut yang menenangkan nya.

“udah gue maafin,”

“hiks, gue salah.” dengan cepat gadis itu memeluk seseorang dihadapan nya, menangis dengan tersedu-sedu tanpa memikirkan riasan nya yang akan luntur.

“stss, udah jangan nangis. Yang bentar lagi status nya mau berubah masa masih cengeng?” ejek gadis didepan nya mengusap lembut rambut yang dicepol rapi.

Rasya Vs Rasyid [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang