6. CUP!

10.8K 450 15
                                    

   Bara dan Aletha nampak fokus dengan seorang guru yang ada di hadapan mereka tengah menjelaskan materi yang ada di papan tulus.

Kedua orang itu nampak duduk dengan tenang karena terbukti sedari tadi mereka berdua diam dengan pandangan yang fokus ke depan.

Tok tok tok....

Semua orang yang ada di dalam kelas tersebut menatap ke arah pintu di mana ada seorang lelaki paruh baya tengah tersenyum ramah pada guru yang tengah mengajar di kelas Bara dan sepertinya orang yang ada di ambang pintu itu adalah petugas pembersih sekolah ini.

"Ada apa pak Maman?"tanya seorang guru wanita dengan ramah.

"Permisi bu Rahma, saya di suru sama pak Didi buat manggil Bara sama murid baru yang ada di kelas ini"jelas lelaki yang di panggil Maman itu.

Mendengarkan penuturan dari Maman membuat seisi kelas menatap Bara dan Aletha sedangkan yang di tatap hanya memasang wajah tenangnya.

"Emang ada apa sih pak Didi panggil kita?"tanya Bara pada Maman.

"Saya juga nggak tau atuh!"ucap Maman dengan logat Sunda-nya.

Bara mengangguk paham dan setelah itu ia bangun dari duduknya sambil menatap Aletha yang tidak bergeming dari tempatnya.

"Lo juga di panggil kali"ucap Bara dengan kesal yang membuat Aletha berdecak kesal.

"Ck! Gue nggak perduli sama sekali"jawab Aletha kesal sambil kembali menatap papan tulis dengan santai.

"Woy lepasin!"ucap Aletha dengan wajah kesalnya karena pasalnya sekarang tubuh gadis itu sudah berdiri dengan sempurna bahkan sekarang sudah melangkah akibat Bara yang tiba tiba menarik pergelangan tangannya.

"Diam deh lo!"perintah Bara kesal sambil memegang pergelangan tangan Aletha dengan kuat.

"Permisi bu!"pamit Bara sebelum mereka keluar dari dalam kelasnya dengan Aletha yang terus saja memasang wajah kesalnya.

Dan disinilah kedua orang itu berada, berjalan di koridor koridor kelas yang lumayan ramai dengan para murid murid yang belum masuk ke dalam kelasnya.

"Mereka kok makin hari makin dekat aja sih"

"Mereka pacaran atau gimana sih?"

"Itu si murid baru mukanya glow banget"

"Prince gue kok sama yang lain sih"

"Potek hati adek bang Bara"

Begitulah teriakan teriakan yang Aletha tangkap dengan telinganya ketika dia dan dirinya lewat di kerumunan gadis yang tengah bergosip ria di depan kelasnya.

"Nih orang kenapa berisik banget"kesal Aletha dengan tangan yang masih di seret paksa oleh Bara.

"Biasalah! Idola gue lagi panas liat kedekatan lo sama gue"jelas Bara dengan nada bangganya.

"Dih! Emangnya situ cakep?"tanya Rosa dengan sinis.

"Emang gue cakep malahan bunda gue bilangnya gue itu mirip Jaehyun"jawab Bara dengan PD-nya hingga membuat Aletha tertawa.

"Yang ada nih yah lo itu mirip orang gila yang ada di rumah sakit jiwa"ejek Aletha di sela sela tawanya.

"Awas aja kalau nanti lo jatuh cinta sama gue"ucap Bara dengan kesal sambil melepaskan tangannya dari pergelangan tangan Aletha.

"Nggak akan bro!"ucap Aletha sambil menatap pintu bercat coklat yang ada di hadapan mereka.

"Jadi yang manggil gue itu guru BK?"tanya Aletha kepada Bara.

FRAGILE ALETHA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang